Rano: dana bencana Banten minim
18 Januari 2012 14:29 WIB
Sejumlah warga Kresek saat akan mengungsi dari rumahnya yang terkena banjir di kawasan Kresek, Kab.Tangerang, Banten, Selasa (17/1). Meski sekarang sudah sedikit surut, namun sebanyak 2.059 kepala keluarga di lima desa Kecamatan Kresek, masih terisolir akibat banjir, terdapat lima desa yang terendam banjir. Di Desa Patrasana terdapat 672 kepala keluarga, di Desa Renged sebanyak 95 kepala keluarga, di Desa Pasir Ampo terdapat 394 kepala keluarga, Desa Koper terdapat 878 kepala keluarga dan Desa Talog terdapat 25 kepala keluarga. (FOTO ANTARA/Lucky.R )
Tangerang (ANTARA News) - Wakil Gubernur Banten, Rano Karno mengeluhkan dana penanggulangan bencana di Provinsi Banten yang sangat minim.
"Setelah saya cek di APBD 2012, dana penanggulangan bencana Provinsi Banten hanya lima miliar. Anggaran tersebut sangat minim," kata Rano Karno ditemui di Bintaro, Rabu.
Ia menjelaskan, dana tersebut sangat jauh dari kebutuhan. Apalagi, sejumlah desa di beberapa wilayah pada awal tahun terendam banjir seperti Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandegelang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.
Bahkan, beberapa desa seperti di Kabupaten Pandegelang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang, hingga lima hari atau saat ini masih terendam banjir.
"Saya menerima laporan, bila ada beberapa desa hingga hari ini atau sudah lima hari, masih terendam banjir. Maka, biaya yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana pun sangat besar," katanya.
Ia menambahkan, dana sebesar Rp 5 miliar yang telah dialokasikan Pemprov Banten, setara dengan anggaran di Kabupaten Tangerang.
Oleh karena itu, dirinya sudah mengajukan penambahan anggaran melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk tambahan biaya penanggulangan bencana.
"Kami ajukan 100 persen dari alokasi yang sudah ada. Karena, beberapa wilayah berpotensi terjadinya bencana," katanya.
"Setelah saya cek di APBD 2012, dana penanggulangan bencana Provinsi Banten hanya lima miliar. Anggaran tersebut sangat minim," kata Rano Karno ditemui di Bintaro, Rabu.
Ia menjelaskan, dana tersebut sangat jauh dari kebutuhan. Apalagi, sejumlah desa di beberapa wilayah pada awal tahun terendam banjir seperti Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandegelang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.
Bahkan, beberapa desa seperti di Kabupaten Pandegelang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang, hingga lima hari atau saat ini masih terendam banjir.
"Saya menerima laporan, bila ada beberapa desa hingga hari ini atau sudah lima hari, masih terendam banjir. Maka, biaya yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana pun sangat besar," katanya.
Ia menambahkan, dana sebesar Rp 5 miliar yang telah dialokasikan Pemprov Banten, setara dengan anggaran di Kabupaten Tangerang.
Oleh karena itu, dirinya sudah mengajukan penambahan anggaran melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk tambahan biaya penanggulangan bencana.
"Kami ajukan 100 persen dari alokasi yang sudah ada. Karena, beberapa wilayah berpotensi terjadinya bencana," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012
Tags: