Bekasi (ANTARA News) - Komisi D DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta Dinas Pendidikan memfasilitasi penambahan lahan guna memaksimalkan kreativitas siswa SMKN 1 setempat dalam merakit kendaraan Kiat Esemka secara swadaya.

Hal itu dikatakan anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafids, usai meninjau perakitan mesin mobil Kiat Esemka di SMKN 1 Kota Bekasi, Jalan Bintara VIII, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Selasa.

"Bisa dengan cara menjalin pertemuan antara perwakilan Dinas Pendidikan dengan Kementerian Pendidikan agar menambah jumlah lahan perakitan mengingat minimnya lahan di SMKN 1, atau hal lainnya," katanya.

Pihaknya juga meminta agar Pemkot Bekasi turut membantu pelaksanaan perakitan mesin Kiat Esemka di sekolah itu melalui bentuk modal untuk pembelian bahan baku agar terlepas dari peran swasta yang kerap berorientasi pada keuntungan.

"Gunanya secara jangka panjang agar lulusan SMK dapat berwirausaha secara mandiri," kata politisi PAN itu.

Bengkel praktik jurusan teknik kendaraan ringan yang dimiliki SMKN I Kota Bekasi hanya seluas 30 X 80 meter persegi yang hanya cukup untuk 19 pos perakitan mesin saja.

Sebanyak 19 pos itu terdiri atas perakitan injektor, piston, box mesin, dan lainnya yang berhubungan dengan perakitan komponen mesin.

Sementara, untuk pembuatan interior hingga body kendaraan harus diproduksi di luar Kota Bekasi.

"Idealnya harus empat kali lipat dari luas saat ini untuk bisa memproduksi mobil secara utuh," kata Kepala Sekolah SMKN I Kota Bekasi, I Made Supriyatna.

Dikatakan Made, pihaknya pernah mendapat tawaran merakit mobil secara utuh dari salah satu perusahaan otomotif PT Autocar. Namun akibat keterbatasan lahan, tawaran itu batal dilaksanakan.

"Lahan kami terlalu sempit, untuk bengkel perakitan mesin saja kurang luas. Apalagi kalau sampai harus merakit body mobil, tempatnya tidak ada," ucap Made.

Idealnya, lahan SMKN 1 Kota Bekasi berdiri di area seluas satu hektare. Namun lahan yang tersedia sekarang hanya 9.780 meter persegi.

"Kami akan minta perluasan kepada Pemerintah Kota Bekasi. Kebetulan di belakang sekolah ada lahan kosong yang mungkin bisa dibebaskan," ucap Made. (AFR/Y006)