Malang (ANTARA News) - Para pendaki yang akan menuju kawasan wisata Gunung Bromo (2.329 m dpl), Jawa Timur, dibatasi serta tidak boleh mendekati kawah Bromo dalam radius 1 kilometer dari pusat kawah.
Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Nova Elina, Selasa, mengatakan, pembatasan itu terkait kondisi cuaca dalam beberapa pekan yang tidak bersahabat.
Ia mengatakan, untuk keselamatan para pengunjung atau pendaki, diberlakukan pembatasan hingga radius satu kilometer dari pusat kawah, agar keselamatan para pengunjung terjaga.
"Untuk Bromo, tetap kita berlakukan pembatasan radius satu kilometer dari pusat kawah. Oleh karena itu kami harap para pengunjung bisa mentaati aturan itu, demi keselamatan bersama," katanya.
Nova menjelaskan, Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai objek wisata di Jawa Timur.
Selain itu, posisinya berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang serta Kabupaten Malang.
Sementara itu, Gunung Bromo yang mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan sekitar 600 meter (timur-barat), juga mempunyai daerah berbahaya, yakni berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Sementara untuk jalur pendakian ke Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (m dpl), Nova menjelaskan, telah resmi ditutup hingga tiga bulan ke depan.
Penutupan itu, dikarenakan apabila memasuki musim hujan, sejumlah titik pendakian rawan longsor bila terkena hujan deras, sehingga sangat membahayakan para pendaki.
"Selain itu, akibat hujan deras bisa juga mengakibatkan pohon tumbang. Dengan pertimbangan itu, jalur pendakian Semeru kami tutup hingga tiga bulan mendatang," katanya.
Nova meminta agar masyarakat yang ingin melakukan pendakian ke Semeru untuk bersabar, hal ini demi keselamatan bersama, sehingga nantinya tidak muncul korban.
(KR-MSW/Z002)
Pendakian ke Bromo dibatasi radius 1 km
17 Januari 2012 22:45 WIB
ilustrasi Gunung Bromo (ANTARA/Musyawir)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012
Tags: