Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Selasa sore kembali melanjutkan pelemahan sebesar 40 poin masih dipicu dari minimnya sentimen positif eksternal terutama dari Eropa.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Selasa sore bergerak melemah 40 poin ke posisi Rp9.160 dibanding sebelumnya Rp9.120 per dolar AS.

"Faktor eksternal terutama dari Eropa masih menjadi pemicu melemahnya mata uang domestik terhadap dolar AS," ujar pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, penurunan peringkat yang dilakukan S&P beberapa hari lalu menambah kekhawatiran pelaku pasar uang global sehingga investor cenderung mengalihkan asetnya dalam bentuk dolar AS sebagai mata uang "safe haven".

"Rupiah hari ini juga sempat menyentuh level Rp9.200 per dolar AS," kata dia.

Meski demikian, kata Rully, rupiah masih mempunyai peluang menguat dipicu dari mata uang euro serta pound sterling yang pada sore ini terpantau menguat.

"Sore ini terpantau euro dan pound sterling menguat terhadap dolar AS meski masih terbatas, kondisi itu dapat membuat peluang nilai tukar kembali `rebound`," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, BI juga masih terus mengintervensi nilai tukar dalam negeri agar tidak tertekan terlalu dalam terhadap mata uang asing termasuk dolar AS.

Ia memperkirakan, pergerakkan rupiah besok, Rabu (18/1), diproyeksikan kembali menguat (rebound) seiring dengan menguatnya mata uang Eropa hari ini.
(ANT)