Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan forum G20 di Indonesia pada 2022 dapat dimanfaatkan untuk menawarkan ekonomi syariah sebagai solusi pemulihan ekonomi global.

"G20 dapat dimanfaatkan untuk menawarkan ekonomi syariah sebagai solusi pemulihan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan," kata Wapres dalam sambutannya pada Halalbihalal dan Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) 2022 di Jakarta, Jumat, yang disaksikan secara daring.

Dia mengatakan G20 juga dapat semakin memperkuat sinergi antar-ahli ekonomi Islam dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan global, maupun juga perwujudan cita-cita Indonesia untuk menjadi pusat produsen halal terkemuka dunia.

Baca juga: BRIN dan Baznas kerja sama riset pengelolaan zakat dan ekonomi syariah

Wapres mengingatkan pemulihan ekonomi global masih dibayangi berbagai risiko dengan kejadian-kejadian luar biasa, mulai dari krisis iklim hingga peperangan yang turut menimbulkan disrupsi pasokan pangan dan energi dunia, serta memicu laju inflasi dan mencapai rekor tertinggi di banyak negara.

Namun demikian, kata Wapres, Presidensi G20 yang saat ini dipegang Indonesia dapat dijadikan momentum pemulihan ekonomi global.

"Indonesia perlu berkolaborasi bersama negara-negara anggota G20, agar dunia mendapatkan manfaat jangka panjang pada tiga sektor prioritas yaitu penguatan arsitektur global, transformasi digital dan transisi energi," jelasnya.

Wapres menekankan kemajuan ketiga sektor prioritas tersebut hanya dapat diwujudkan apabila seluruh elemen bangsa Indonesia bersinergi dan mendorong tumbuhnya inovasi.

"Kita harus mampu melahirkan inovasi-inovasi serta gagasan-gagasan baru untuk memuluskan jalan menuju pemulihan ekonomi global," kata Wapres.

Baca juga: Pemerintah akan bentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah

Selain itu dia menegaskan, semua negara harus bahu-membahu, sehingga tidak ada negara yang tertinggal. Hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai Islam. "Pulih satu pulih semua," tegasnya.

Wapres mengatakan sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia harus menunjukkan bahwa ekonomi Islam adalah sebuah solusi bagi pemulihan ekonomi global yang berkeadilan, yang dapat menyentuh semua lapisan masyarakat.