Pemprov Jambi kembangkan desa tangguh bencana
10 Juni 2022 15:43 WIB
Sosialisasi pembentukan desa tangguh bencana di Provinsi Jambi. Pemerintah Provinsi Jambi membentuk dua desa tangguh bencana pada tahun 2022. (Antara/HO/BPBD Jambi)
Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengembangkan desa tangguh bencana (destana) untuk mitigasi dan tanggap bencana di daerah tersebut.
"Tahun 2022 ini ada dua desa tangguh bencana yang dikembangkan, yakni desa di Kabupaten Bungo dan di Kota Sungai Penuh," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi Ismail di Jambi, Jumat.
Ismail menjelaskan pengembangan destana tersebut sebagai upaya kesiapsiagaan bencana di daerah-daerah rawan bencana. Selain itu, destana tersebut diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa dan kerugian terhadap harta benda jika terjadi bencana.
Baca juga: Akademisi: Intensifkan pembentukan desa tangguh bencana
Dalam destana tersebut, kata dia, masyarakat desa diberikan edukasi terkait dengan langkah-langkah kesiapsiagaan saat hendak menghadapi bencana.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana yang ada di lingkungannya, sehingga sesaat sebelum bencana terjadi masyarakat sudah lebih siap. Utamanya terhadap bencana alam seperti banjir dan sebagainya.
Baca juga: BNPB: Perlu kolaborasi pentahelix perbanyak Desa Tangguh Bencana
Ia mengemukakan, dua desa yang dijadikan sebagai destana di Kabupaten Bungo yakni di daerah rawan banjir di Sungai Pinang, Kecamatan Bungo Dani. Kemudian di Kota Sungai Penuh di Desa Paling Serumpun, Kecamatan Hamparan Rawan yang dilalui oleh Sungai Batang Merao.
"Dipilihnya dua desa tersebut sebagai destana karena daerah tersebut merupakan daerah rawan banjir. Pada awal tahun 2022 terjadi banjir besar di daerah itu akibat dari luapan air sungai tersebut, terutama di Desa Paling Serumpun, jika terjadi hujan dalam kurun waktu dua jam maka permukiman warga di desa tersebut sudah terendam," kata Ismail.
Baca juga: BNPB bentuk 1.116 Desa Tangguh Bencana
Ia mengatakan pembentukan destana tersebut dilakukan secara bertahap. Harapannya dengan pembentukan Destana tersebut dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Provinsi Jambi untuk tanggap terhadap bencana.
"Tahun 2022 ini ada dua desa tangguh bencana yang dikembangkan, yakni desa di Kabupaten Bungo dan di Kota Sungai Penuh," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi Ismail di Jambi, Jumat.
Ismail menjelaskan pengembangan destana tersebut sebagai upaya kesiapsiagaan bencana di daerah-daerah rawan bencana. Selain itu, destana tersebut diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa dan kerugian terhadap harta benda jika terjadi bencana.
Baca juga: Akademisi: Intensifkan pembentukan desa tangguh bencana
Dalam destana tersebut, kata dia, masyarakat desa diberikan edukasi terkait dengan langkah-langkah kesiapsiagaan saat hendak menghadapi bencana.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana yang ada di lingkungannya, sehingga sesaat sebelum bencana terjadi masyarakat sudah lebih siap. Utamanya terhadap bencana alam seperti banjir dan sebagainya.
Baca juga: BNPB: Perlu kolaborasi pentahelix perbanyak Desa Tangguh Bencana
Ia mengemukakan, dua desa yang dijadikan sebagai destana di Kabupaten Bungo yakni di daerah rawan banjir di Sungai Pinang, Kecamatan Bungo Dani. Kemudian di Kota Sungai Penuh di Desa Paling Serumpun, Kecamatan Hamparan Rawan yang dilalui oleh Sungai Batang Merao.
"Dipilihnya dua desa tersebut sebagai destana karena daerah tersebut merupakan daerah rawan banjir. Pada awal tahun 2022 terjadi banjir besar di daerah itu akibat dari luapan air sungai tersebut, terutama di Desa Paling Serumpun, jika terjadi hujan dalam kurun waktu dua jam maka permukiman warga di desa tersebut sudah terendam," kata Ismail.
Baca juga: BNPB bentuk 1.116 Desa Tangguh Bencana
Ia mengatakan pembentukan destana tersebut dilakukan secara bertahap. Harapannya dengan pembentukan Destana tersebut dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Provinsi Jambi untuk tanggap terhadap bencana.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: