BerAKHLAK, akronim dari BerOrientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. BerAKHLAK merupakan nilai dasar (core values) bagi para ASN yang telah dicanangkan oleh Presiden RI, Joko Widodo tahun lalu.
Kolaborasi yang digelar pada Kamis (9/6/2022) di Ayana Midplaza Jakarta 9 itu dihadiri oleh Rini Widyantini (Sekretaris Kementerian PANRB), Alex Denni (Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB), Ary Ginanjar Agustian (Founder of ESQ/ACT Consulting), Rinadi Agusyana (Board of Expert ESQ/ACT Consulting) serta seluruh sekjen Kementerian/Lembaga (pejabat setingkat eselon 1).
Rini, memberikan sambutan sekaligus membuka acara yang mengusung tema “Penguatan Komitmen Implementasi Core Values ASN BerAKHLAK Tingkat Kementerian/Lembaga."
Menurut Rini, komitmen dari level pimpinan di setiap instansi pemerintah sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan implementasi budaya kerja ASN. Kemudian, diharapkan adanya kesamaan pemahaman mengenai roadmap dan rencana aksi penguatan budaya kerja ASN sehingga para pimpinan di instansi pemerintah berkomitmen untuk mewujudkannya.
"Seluruh ASN harus mempunyai employer yang sama yaitu “Bangga Melayani Bangsa”. Saya harap core values dan employer branding menjadi bagian dari perubahan, lebih meningkatkan kolaborasi tim. Dan adanya rakor ini, saya berharap kita semua dapat lebih memahami langkah-langkah dalam mengimplementasikan core values BerAKHLAK dan employer branding Bangga Melayani Bangsa," paparnya.
Alex Denni dalam kesempatannya berbicara mengenai “Penguatan Budaya Kerja dan Employer Branding dalam mempercapat ASN menuju birokrasi yang professional dan berkelas dunia.”
“Ada beberapa lembaga dan daerah yang sudah sangat antusias dalam implementasikan core values BerAKHLAK ini. Di mulai dari para Menterinya, Gubernur, Walikota, Bupati dan lainnya. Namun ada juga yang belum tahu sepenuhnya tentang core values ASN yang baru,” kata Alex.
Ia menambahkan, “Oleh karena itu, di sini kita bahas tentang ‘mengapa’ ini perlu. Ketika ‘mengapanya’ kita sudah pahami lalu kita bicara ‘bagaimana’ baru kita bicara ‘apa’ yang sudah dan sedang kita lakukan untuk mempercepat transformasi ASN menuju birokrasi yang profesional dan berkelas dunia.”
“Banyak yang skeptis tentang kelas dunia, apa bisa ASN kelas dunia? Kelas dunia itu bukan status, bukan capaian, bukan soal kalah menang. Kelas dunia bicara soal perilaku, proses yang baik dari waktu ke waktu, kompetitif dan siap menang siap kalah. Kemudian belajar dari kesalahan,” sambungnya.
Kemudian, Alex menayangkan sebuah video tiktok yang sempat viral saat pandemi. Terkait dengan banyaknya apresiasi dari negara lain untuk semangat juang masyarakat Indonesia, “Begitu bangga orang melihat capaian yang terjadi di Indonesia. Kita mampu bersaing dengan negara-negara papan atas dalam mengatasi Covid-19. Menjadi salah satu negara yang dianggap berhasil world class.”
“Bukan hanya teman-teman dari kesehatan saja, tapi kita semua bahu-membahu. Di mulai dari Kementerian, Lembaga, semua Pemda yang berkolaborasi dengan masyarakat. Hal itu bisa memperbaiki perilaku, melakukan proses, dan membawa kita menuju negara papan atas itu. Jadi kalau kita bersama-sama gak ada yang gak mungkin,” lanjutnya.
Kemudian, Ary Ginanjar Agustian yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini bertanya, “Siapa yang yakin ASN BerAKHLAK itu menjadi kenyataan?”
Puluhan Sekjen mengacungkan tangannya tanda setuju bahwa Core Values BerAKHLAK dan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa akan diimplementasikan di seluruh lingkup ASN dan kesehariannya.
“Yakin. Itu saja dulu. Maka dari itu, hari ini kita ambil sebuah keputusan bahwa kita bisa mewujudkannya dengan komitmen yang sungguh-sungguh saat mengimplementasikan Core Values BerAKHLAK dan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa,” papar tokoh pembangunan karakter itu.
Ary juga menyampaikan kalimat dari Barrack Obama, “Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we’ve been waiting for. We are the change that we seek.”
“Yang intinya adalah perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau waktu lain. Diri kita sendiri yang harus inisiatif untuk melakukan perubahan. Dimulai dari diri kita. Jadi, saat membangun BerAKHLAK, mari kita mulai dari diri sendiri,” tutur tokoh yang mengaku mantan ASN ini sambil tersenyum.
Pendiri ESQ Group itu mengajak 83 Sekjen untuk menerima BerAKHLAK menjadi Core Valuesnya, menjadi performance Values ASN, “Maka ini akan menjadi budaya kerja. Budaya kerja memiliki definisi yaitu tentang apa yang kita lakukan di sekitar kita, ‘sesuatu’ yang akan kita tinggalkan kepada generasi berikutnya, apa yang kita lakukan ketika tidak ada yang melihat, mindset yang mengatur perilaku kita semua.”