Jakarta (ANTARA) - mengunjungi Pusat Persemaian Modern Rumpin yang merupakan tempat persemaian sejumlah bibit tanaman atau pohon, di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Pada kesempatan tersebut Presiden menyampaikan pusat persemaian modern seperti di Rumpin, Bogor akan dibangun di provinsi-provinsi lain.

"Hari ini kita bersama di Pusat Persemaian Rumpin, yang nantinya ini akan kita kembangkan, juga akan kita bangun di provinsi-provinsi yang lain," kata Presiden dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Presiden mengatakan rencananya akan ada kurang lebih 30 , yang diharapkan bisa bermanfaat untuk memperbaiki lingkungan, terutama di lahan-lahan kritis, di hulu-hulu dan daerah aliran sungai.

"Tadi saya bicara dengan Banten, dengan Cianjur, mereka sudah kita kirimi (bibit), misal, di Banten tadi 600.000 bibit tapi menyampaikan masih kurang, dan di Cianjur kita kirim 352.000 bibit tapi juga masih kurang. Artinya memang sebetulnya hal-hal konkret yang kita bangun seperti persemaian di Rumpin ini memang sangat diperlukan," tutur Presiden.

Baca juga: Pemerintah akan bangun embung dukung pusat persemaian modern di IKN

Dia menekankan, pohon dari pusat persemaian sangat penting bagi daerah-daerah lahan kritis serta daerah aliran sungai DAS, dan akan memperbaiki lingkungan.

Presiden menyampaikan pusat persemaian modern saat ini baru terdapat di Rumpin. Namun, dalam waktu dekat pusat persemaian lain akan selesai.

"Nanti di Sumatera Utara, kemudian juga di Mandalika, kemudian di IKN juga sudah mulai perataan tanah, saya kira dalam tiga bulan ini akan selesai, insya Allah," jelasnya.

Pada November 2021, Presiden juga telah berkunjung ke Pusat Persemaian Modern Rumpin bersama dengan sejumlah duta besar negara sahabat. Kala itu Presiden meninjau sejumlah fasilitas di pusat persemaian tersebut.

Adapun pada kunjungan kali ini, Presiden juga meresmikan Program Rehabilitasi Mangrove dan World Mangrove Center. Kepala Negara mengatakan pemerintah akan membangun Pusat Mangrove Dunia di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, serta di Riau, Sumatera utara, Kalimantan Utara dan Bali.

"Ini juga dalam rangka merehabilitasi hutan mangrove kita yang rusak, yang kita harap nanti akan kita kerjakan dalam tiga tahun ke depan, kurang lebih 600.000 hektare," jelasnya.