Pierson siap debut sebagai pebalap termuda di Le Mans 24 Hours
10 Juni 2022 02:23 WIB
Pebalap Prancis Olivier Pla mengendarai Glickenhaus 007 Hypercar WEC saat sesi latihan kualifikasi pertama ajang Le Mans 24 Hours di Le Mans, Prancis. (8/6/2022) ANTARA/AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER.
Jakarta (ANTARA) - Josh Pierson akan membuat sejarah pada Sabtu sebagai pebalap termuda di ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans yang telah eksis hampir satu abad.
Pierson akan berusia 16 tahun dan 118 hari saat balapan start di Sirkuit La Sarthe di barat laut Prancis itu, atau 84 hari lebih muda dari kompatriotnya Matt McMurry yang mencetak rekor di sana pada 2014.
"Senang rasanya mengikuti ajang bersejarah ini dan mengetahui bahwa apapun yang terjadi saya akan menjadi bagian dari sejarah itu," kata pria asal Oregon itu kepada Reuters menjelang edisi ke-90 balapan yang pertama kali digelar pada Mei 1923 tersebut.
"Akan tetapi secara umum saya tidak terlalu memikirkannya. Saya di sini untuk sebisa mungkin menjadi pebalap terbaik dan itu tugas saya. Itu fokus saya. Saya tidak terlalu khawatir soal yang lain."
Pierson membalap di kelas kedua pada kategori LMP2 untuk tim United Autosports yang didirikan serta dimiliki bersama oleh bos tim McLaren F1 Zak Brown.
Rekan satu timnya di mobil Oreca 07-Gibson bernomor 23 adalah pebalap Inggris Oliver Jarvis, yang tahun ini memenangi 24 Hours of Daytona dan Le Mans LMP2 pada 2017, dan pebalap Formula E Alex Lynn.
Pierson telah menjadi pemenang termuda di kejuaraan ketahanan dunia WEC setelah meraih kemenangan kelas LMP2 bersama Jarvis dan mantan pebalap F1 Paul di Resta di balapan 1.000 miles of Sebring pada Maret lalu.
Baca juga: Sean Gelael naik podium balapan 24 Hours of Le Mans
Pebalap asal Amerika Serikat itu memulai balapan karting pada usia dua tahun tapi tak memiliki latar belakang keluarga pebalap.
Sang ayah hanya pernah sebagai anggota klub balap dan keluarganya menggemari sejumlah seri balapan.
Pierson juga merasa tidak ada yang memaksanya menjalani karier balap.
"Saya sangat yakin dengan diri saya sendiri dan saya kira saya tidak akan berada di sini apabila saya tidak membuat keputusan yang tepat dan seseorang tidak mengira saya cukup bisa."
Pierson juga sangat terbuka tentang masa depannya, dan apakah jalannya nanti membawa dia ke balapan ketahanan atau IndyCar dan Formula 1, dua seri yang dia gemari dan akan sangat senang apabila memiliki kesempatan untuk berkiprah di sana.
Sementara itu, melaju di lintasan lurus Mulsanne pada malam hari, dengan kemungkinan hujan turun, akan menjadi tantangan tersendiri di Le Mans.
"(Balapan) malam bukan hal baru dan sepanjang karier saya, saya menjalani banyak balapan kala hujan," kata Pierson. "Saya siap dengan apa pun yang menghadang kami."
Baca juga: Toyota juara 24 Hours of Le Mans untuk keempat kalinya secara beruntun
Pierson akan berusia 16 tahun dan 118 hari saat balapan start di Sirkuit La Sarthe di barat laut Prancis itu, atau 84 hari lebih muda dari kompatriotnya Matt McMurry yang mencetak rekor di sana pada 2014.
"Senang rasanya mengikuti ajang bersejarah ini dan mengetahui bahwa apapun yang terjadi saya akan menjadi bagian dari sejarah itu," kata pria asal Oregon itu kepada Reuters menjelang edisi ke-90 balapan yang pertama kali digelar pada Mei 1923 tersebut.
"Akan tetapi secara umum saya tidak terlalu memikirkannya. Saya di sini untuk sebisa mungkin menjadi pebalap terbaik dan itu tugas saya. Itu fokus saya. Saya tidak terlalu khawatir soal yang lain."
Pierson membalap di kelas kedua pada kategori LMP2 untuk tim United Autosports yang didirikan serta dimiliki bersama oleh bos tim McLaren F1 Zak Brown.
Rekan satu timnya di mobil Oreca 07-Gibson bernomor 23 adalah pebalap Inggris Oliver Jarvis, yang tahun ini memenangi 24 Hours of Daytona dan Le Mans LMP2 pada 2017, dan pebalap Formula E Alex Lynn.
Pierson telah menjadi pemenang termuda di kejuaraan ketahanan dunia WEC setelah meraih kemenangan kelas LMP2 bersama Jarvis dan mantan pebalap F1 Paul di Resta di balapan 1.000 miles of Sebring pada Maret lalu.
Baca juga: Sean Gelael naik podium balapan 24 Hours of Le Mans
Pebalap asal Amerika Serikat itu memulai balapan karting pada usia dua tahun tapi tak memiliki latar belakang keluarga pebalap.
Sang ayah hanya pernah sebagai anggota klub balap dan keluarganya menggemari sejumlah seri balapan.
Pierson juga merasa tidak ada yang memaksanya menjalani karier balap.
"Saya sangat yakin dengan diri saya sendiri dan saya kira saya tidak akan berada di sini apabila saya tidak membuat keputusan yang tepat dan seseorang tidak mengira saya cukup bisa."
Pierson juga sangat terbuka tentang masa depannya, dan apakah jalannya nanti membawa dia ke balapan ketahanan atau IndyCar dan Formula 1, dua seri yang dia gemari dan akan sangat senang apabila memiliki kesempatan untuk berkiprah di sana.
Sementara itu, melaju di lintasan lurus Mulsanne pada malam hari, dengan kemungkinan hujan turun, akan menjadi tantangan tersendiri di Le Mans.
"(Balapan) malam bukan hal baru dan sepanjang karier saya, saya menjalani banyak balapan kala hujan," kata Pierson. "Saya siap dengan apa pun yang menghadang kami."
Baca juga: Toyota juara 24 Hours of Le Mans untuk keempat kalinya secara beruntun
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022
Tags: