Menteri ESDM: Efisiensi energi sejalan program transisi energi
9 Juni 2022 21:50 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif berbicara saat acara "7th Annual Global Conference on Energy Efficiency" di Denmark, Rabu (8/6/2022) waktu setempat. ANTARA/HO-Humas Kementerian ESDM/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan implementasi efisiensi energi sejalan dengan program transisi energi yang sekaligus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri.
"Semakin besar upaya untuk melakukan transisi energi, semakin efisien penggunaan energinya. Hal ini adalah langkah global yang merupakan tujuan bersama dan membutuhkan dukungan semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga pemangku kepentingan, sektor swasta, industri, dan masyarakat," ungkap Menteri Arifin saat menjadi pembicara dalam acara "7th Annual Global Conference on Energy Efficiency".
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Arifin mengatakan pemerintah berkomitmen mengambil langkah serius untuk mengemas kebijakan yang tepat dalam mengakomodasi dan mendorong industri untuk menerapkan efisiensi energi.
Beberapa program efisiensi energi telah diterapkan, mulai di sektor pembangkit listrik, penerapan energy standard in management system untuk gedung perkantoran, bandara, dan industri, program konversi motor listrik di sektor transportasi, serta instalasi jaringan gas (jargas) rumah tangga. Di samping itu, pemerintah juga tengah meningkatkan efisiensi peralatan elektronik sekaligus meningkatkan perkembangan industri.
"Kami percaya bahwa efisiensi energi dan ekosistem industri adalah bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi kami," ungkap Arifin.
Saat ini, kebijakan efisiensi energi yang paling efektif di Indonesia adalah sistem manajemen energi. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM adalah melalui aplikasi Sistem Informasi Konservasi Energi (Sinergi) bagi sektor industri.
Kendati demikian, Arifin membeberkan beberapa tantangan implementasi efisiensi energi di Indonesia yang salah satunya perlu peningkatan kesadaran publik serta partisipasi dan kolaborasi global.
Ajang "The 7th Annual Global Conference" secara resmi dibuka Minister of Energy, Climate and Utilities Denmark Dan Jorgensen dan Executive Director IEA Fatih Birol. Acara ini diselenggarakan International Energy Agency (IEA) bekerja sama dengan Pemerintah Denmark di Kota Sonderberg. Turut hadir pada sesi pembukaan adalah Commisioner for Energy European Union Kadri Simson dan CEO Danfoss, Kim Fausing.
Para pembicara menekankan pentingnya efisiensi energi sebagai bagian dari strategi komprehensif menuju masa depan energi bersih dan net zero emission secara global.
Baca juga: CPI temukan potensi pertumbuhan pasar efisiensi energi di Indonesia
Baca juga: PLN tingkatkan efisiensi pembangkit listrik Jawa-Bali
Baca juga: PGN pasok gas bumi ke PT Garam, dongkrak efisiensi energi 30 persen
"Semakin besar upaya untuk melakukan transisi energi, semakin efisien penggunaan energinya. Hal ini adalah langkah global yang merupakan tujuan bersama dan membutuhkan dukungan semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga pemangku kepentingan, sektor swasta, industri, dan masyarakat," ungkap Menteri Arifin saat menjadi pembicara dalam acara "7th Annual Global Conference on Energy Efficiency".
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Arifin mengatakan pemerintah berkomitmen mengambil langkah serius untuk mengemas kebijakan yang tepat dalam mengakomodasi dan mendorong industri untuk menerapkan efisiensi energi.
Beberapa program efisiensi energi telah diterapkan, mulai di sektor pembangkit listrik, penerapan energy standard in management system untuk gedung perkantoran, bandara, dan industri, program konversi motor listrik di sektor transportasi, serta instalasi jaringan gas (jargas) rumah tangga. Di samping itu, pemerintah juga tengah meningkatkan efisiensi peralatan elektronik sekaligus meningkatkan perkembangan industri.
"Kami percaya bahwa efisiensi energi dan ekosistem industri adalah bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi kami," ungkap Arifin.
Saat ini, kebijakan efisiensi energi yang paling efektif di Indonesia adalah sistem manajemen energi. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM adalah melalui aplikasi Sistem Informasi Konservasi Energi (Sinergi) bagi sektor industri.
Kendati demikian, Arifin membeberkan beberapa tantangan implementasi efisiensi energi di Indonesia yang salah satunya perlu peningkatan kesadaran publik serta partisipasi dan kolaborasi global.
Ajang "The 7th Annual Global Conference" secara resmi dibuka Minister of Energy, Climate and Utilities Denmark Dan Jorgensen dan Executive Director IEA Fatih Birol. Acara ini diselenggarakan International Energy Agency (IEA) bekerja sama dengan Pemerintah Denmark di Kota Sonderberg. Turut hadir pada sesi pembukaan adalah Commisioner for Energy European Union Kadri Simson dan CEO Danfoss, Kim Fausing.
Para pembicara menekankan pentingnya efisiensi energi sebagai bagian dari strategi komprehensif menuju masa depan energi bersih dan net zero emission secara global.
Baca juga: CPI temukan potensi pertumbuhan pasar efisiensi energi di Indonesia
Baca juga: PLN tingkatkan efisiensi pembangkit listrik Jawa-Bali
Baca juga: PGN pasok gas bumi ke PT Garam, dongkrak efisiensi energi 30 persen
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: