Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah serius membidik potensi wisatawan mancanegara ke tanah air melalui promosi Wonderful Indonesia pada pelayaran internasional 2012 oleh KRI Dewaruci. Kapal latih buatan Jerman pada 1953 itu berlayar keliling dunia sejauh lebih dari 27.000 mil laut pada Minggu.

Pelayaran keliling dunia kedua kali KRI Dewaruci itu dipimpin Letnan Kolonel Pelaut Harris Bima, akan menyinggahi 21 negara di Asia, Afrika, Amerika Serikat, dan Eropa. Kali pertama KRI Dewaruci berlayar keliling dunia pada 1964 di bawah komando Overstee (Letnan Kolonel) Pelaut Sumantri atas perintah Presiden Soekarno.

Dalam tiap kehadirannya di gelanggan internasional, KRI Dewaruci dan awak serta kadet-kadet TNI-AL yang serta selalu mampu menghadirkan nuansa dan roh Indonesia kepada masyarakat yang datang. Mereka jatuh cinta pada KRI Dewaruci dan keramahan tulus para pelaut TNI-AL yang ada di dalam lambungnya.

"Sasarannya adalah masyarakat setempat dan fans KRI Dewaruci di 21 negara pada empat benua yang disinggahi," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, kepada pers, usai menandatangani Perjanjian Kerja sama dengan TNI AL tentang pembentukan citra Pariwisata Wonderful Indonesia di KRI Dewaruci, di Surabaya, Sabtu.

Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, bersama Nirwandar, kemudian melepas keberangkatan kapal layar tiang tinggi itu untuk memulai perjalanan muhibah selama 277 hari hingga 16 Oktober 2012 serta singgah di 21 negara.

KRI Dewaruci dalam pelayarannya ke luar negeri, kata Soeparno, juga sekaligus untuk mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam rangka 200 Tahun Perang Besar (200th Anniversarry of the War).

Menurut Nirwanda, untuk merealisasikan target kunjungan wisatawan mancanegara 2012 sebesar 8 juta orang maka diperlukan sinergi dengan pihak lain, termasuk TNI-AL.

"Salah satu sasaran wisman yang hendak dibidik adalah turis wisata bahari dan untuk itu pilihan kita sangat pas bersinergi dengan TNI-AL," katanya.

Sekedar catatan, dari total devisa wisatawan mancanegara sekitar Rp80 triliun pada 2011, sekitar 50 persen lebih bersumber dari sektor bahari.

Apalagi, katanya, TNI-AL selain menjalankan fungsi matra laut, ternyata juga memiliki kegiatan yang bisa mendukung pencitraan pariwisata Indonesia di luar negeri.

"Melalui kunjungan muhibah KRI Dewaruci ini, promosi wisata dan budaya serta potensi ekenomi kreatif juga bisa dilakukan," katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, pihaknya melakukan kerja sama dengan pelayaran muhibah KRI Dewaruci itu. "Tidak hanya masyarakat di mana kapal KRI Dewaruci singgah, tetapi para fans KRI Dewaruci, khususnya di Eropa dan Amerika, akan jadi sasaran promosi," katanya.

Dalam kerja sama itu, pihak Kementerian Pariwisata menyediakan berbagai bahan promosi di atas kapal maupun saat melakukan pentas budaya Indonesia, ketika kapal singgah di suatu negara.

Ditanya berapa anggaran yang disiapkan untuk kerja sama promosi Wonderful Indonesia itu, Nirwanda enggan merinci dan hanya mengatakan, ini masuk anggaran rutin biasa.

Pada bagian lain, Nirwanda menegaskan, tren wisata bahari di Indonesia saat ini sedang tumbuh, baik jumlah destinasinya maupun pengunjung.

"Hampir semua wisatawan mancanegara, khususnya Eropa dan Asia, sangat suka wisata ini mulai dari berselancar, menyelam hingga olah raga air, khususnya pantai," katanya. (E008)