London (ANTARA News/AFP) - Fernando Torres gagal mengakhiri puasa golnya di Liga Utama Inggris yang telah berlangsung empat bulan, namun ia menyumbangkan assist pada gol Frank Lampard, yang membuat Chelsea menang 1-0 atas Sunderland di Stamford Bridge.

Penyerang Spanyol tersebut mengirim voli akrobatik yang menghantam mistar gawang, sebelum bola kemudian membentur lutut Lampard dan masuk gawang Sunderland pada menit ke-13.

Itu sudah cukup untuk mengamankan tiga poin berharga, yang membuat Chelsea masih memiliki harapan untuk menjuarai lig

Namun mereka cukup beruntung dapat mempertahankan keunggulan melawan tim tamu yang sangat bersemangat dan memiliki beberapa peluang bagus untuk menyamakan kedudukan, dan kemudian frustasi karena klaim penalti mereka tidak dipenuhi oleh wasit.

Chelsea gagal untuk memainkan bek barunya, Gary Cahill, yang baru dibeli dengan harga tujuh juta pounds dari Bolton Wanderers, pada pertandingan ini.

Cahill malah menyaksikan rekan-rekan setimnya yang baru dari executive box, setelah pada pagi hari menjalani pemeriksaan medis.

Dengan demikian, David Luiz dan John Terry kembali berpasangan sebagai bek tengah, sementara Torres memimpin lini depan yang ditinggal Didier Drogba, karena memperkuat Pantai Gading di Piala Afrika.

Awalnya Chelsea terlihat akan menyesal gagal memainkan Cahill pada pertandingan ini, akibat gencarnya serangan yang dilancarkan kubu Sunderland.

Luiz memanipulasi kelemahannya dengan melakukan pelanggaran keras, yang membuatnya mendapat kartu kuning karena melanggar Nicklas Bendtner, dan kiper Chelsea, Petr Cech, diuji dengan tendangan bebas Sebastian Larsson.

Chelsea terlihat lebih tajam, dengan Torres yang kerap kali menebar ancaman seperti yang telah ia lakukan pada beberapa pekan terakhir.

Ia nyaris mencetak gol pada menit ke-11, namun tandukannya masih melebar.

Namun tendangan voli yang ia lepaskan dua menit kemudian membuka jalan bagi gol Lampard, yang seolah mengingatkan hari-hari terbaik penyerang asal Spanyol ini di Liverpool, sebelum 12 bulan penuh masalah di Chelsea.

Torres terhubung sempurna dengan umpan Juan Mata dari sayap kanan, hanya untuk melihat tembakannya membentur mistar gawang dan meluncur ke gawang setelah membentur lutut rekan setimnya.

Rasa simpati untuk Torres, yang terakhir kali mencetak gol di Liga Utama Inggris pada September, pun membesar.

Sayangnya pada babak kedua Torres mendapat kartu kuning akibat dianggap melakukan diving. Dari tayangan televisi, terlihat kalau ia tersandung oleh kaki bek Sunderland, Phil Bardsley, di dalam kotak penalti tim tamu.

Rasa frustasi Torres pun berlanjut, bagaimanapun, itu adalah masalah lain bagi Chelsea, yang masih jauh dari upayanya mengamankan tiga poin.

Sepanjang Chelsea gagal menyarangkan gol kedua, bagaimanapun juga, selalu ada peluang pasukan Martin O`Neill dapat menyamakan kedudukan, dan ancaman itu terjadi ketika Bendtner melepaskan tembakan pertamanya di menit ke-33.

Torres merespon dengan melepaskan tembakan sambil memutar badan, yang masih melebar, dan terdapat keraguan kalau Chelsea dapat memenangi pertandingan ini meskipun pada babak pertama mampu mengendalikan permainan.

Sessegnon memulai babak kedua dengan menguji pertahanan Chelsea, namun pasukan Villas-Boas kembali mendominasi permainan.

Tetapi mereka tetap gagal untuk melakukan penyelesaian akhir, meskipun mampu menampilkan permainan bagus, sehingga Chelsea pun masih harus merasa khawatir, khususnya terhadap dua kejadian di babak kedua.

Pertama, ketika wasit Phil Dowd pada menit ke-58, memutuskan bahwa pelanggaran Ashley Cole terhadap Bendtner tidak berbuah hadiah penalti, hal ini memicu kemarahan di bangku pemain cadangan tim tamu.

Kemudian pada lima menit berselang, ketika James McClean gagal memaksimalkan peluang dengan melepaskan tembakan melebar, setelah menyambut umpan silang rendah Larsson.

Chelsea akhirnya keluar dari tekanan dan Villas-Boas memasukkan Michael Essien untuk 17 menit terakhir, di mana ini adalah penampilan perdana gelandang tersebut pada musim ini.

Sunderland terus menekan dan Craig Gardner serta Bendtner, keduanya gagal memanfaatkan kesempatan bagus pada menit-menit terakhir.
(H-RF/Z002)