Lombok Utara optimalkan tiga gili
14 Januari 2012 16:37 WIB
Sejumlah wisatawan berjemur dipinggiran pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Rabu (29/6). Taman wisata perariran Gili Trawangan merupakan salah satu dari tiga Gili ( Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air) yang termasuk dalam kawasan konservasi perairan nasional dengan luas sekitar 2954 hektar. (ANTARA/Ahmad subaidi)
Lombok Utara (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terus berupaya mengoptimalkan potensi kawasan tiga gili (pulau kecil) wisata yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, untuk peningkatan pendapatan asli daerah.
"Terus dioptimalkan agar PAD semakin tinggi karena sejauh ini 70 persen sumber PAD kabupaten ini dari sektor pariwisata," kata Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, saat syukuran pembangunan gedung Badan Penanaman Modal, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dan Pemerintahan Desa (BPM-PPKB-Pemdes) Kabupaten Lombok Utara, yang terletak di Kecamatan Gangga, Sabtu.
Djohan menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah otonom yang baru berusia tiga tahun itu telah mencapai Rp25 miliar, yang terus meningkat dari tahun pertama sebesar Rp6,7 miliar.
Sebanyak 70 persen datau sebagian besar PAD Kabupaten Lombok Utara itu bersumber dari sektor pariwisata.
Ia menyebut jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara ke daerah itu mencapai 300 ribu orang di 2011, atau hampir setengah dari jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah NTB (Pulau Lombok dan Sumbawa serta sejumlah gili) yang menurut versi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB mencapai 886.880 orang.
Dari total jumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah NTB selama 2011 mencapai 886.880 orang, sebanyak 522.684 orang merupakan wisatawan nusantara dan 364.196 orang wisatawan mancanegara.
"Untuk mengoptimalkan potensi tiga gili wisata yang juga obyek wisata andalan NTB itu maka infrastruktur dasarnya harus terus dikembangkan, seperti penyediaan air bersih dan jaringan kelistrikan," ujarnya.
Djohan mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan sistem penyediaan air minum dan daur ulang limbah domestik, antara Pemkab Lombok Utara dengan PT Siskem Aneka Indonesia, pada Sabtu (14/1) itu merupakan bagian dari upaya penyediaan infrastruktur dasar di kawasan tiga gili.
MoU itu ditandatangani Direktur Utama PT Siskem Aneka Indonesia Syauki Amin, dan Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, di depan pejabat Pemkab Lombok Utara dan undangan lainnya.
Dalam naskah MoU itu, investasi peningkatan pelayanan air minum untuk mencakup kawasan tiga gili yakni Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, sesuai yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
MoU itu untuk menjembatani upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara yang memerlukan alternatif pembiayaan investasi untuk membangun infrastruktur sistem penyediaan air minum, dengan cara bekerja sama dengan pihak swasta yang profesional, berpengalaman dan memiliki sumber pendanaaan yang mencukupi.
PT Siskem Aneka Indonesia merupakan pihak swasta yang memiliki kapabilitas secara teknis dan finansial untuk membantu Pemkab Lombok Utara membangun infrastruktur sistem penyediaan air minum.
Menurut Djohan, selain penyediaan infrastruktur air bersih, pemerintah dan mitranya terus berupaya mengembangkan jaringan kelistrikan di kawasan tiga gili itu.
"Sudah diprogramkan pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) berkapasitas 6,7 kilo watt (Kw) di Kecamatan Bayan, kemudian 1,1 Mega Watt (MW) di Kecamatan Gangga, dan ada lagi proyek PLTMH di Bayan dengan kapasitas yang berbeda," ujarnya.
Pemkab Lombok Utara, kata Djohan, berharap dengan pengembangan infrastruktur dasar seperti penyediaan air bersih dan listrik, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan tiga gili itu.
Bahkan, saat ini, tengah dilakukan pengkajian mendalam terkait rencana pengembangan jaringan listrik bawah air, yang diinterkoneksi dari jaringan listrik di ujung utara Pulau Lombok.
"Makin banyak infrastruktur dasar yang terbenahi, maka akan semakin maju daerah ini, terutama di kawasan tiga gili yang banyak diminati wisatawan mancanegara," ujarnya.
"Terus dioptimalkan agar PAD semakin tinggi karena sejauh ini 70 persen sumber PAD kabupaten ini dari sektor pariwisata," kata Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, saat syukuran pembangunan gedung Badan Penanaman Modal, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dan Pemerintahan Desa (BPM-PPKB-Pemdes) Kabupaten Lombok Utara, yang terletak di Kecamatan Gangga, Sabtu.
Djohan menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah otonom yang baru berusia tiga tahun itu telah mencapai Rp25 miliar, yang terus meningkat dari tahun pertama sebesar Rp6,7 miliar.
Sebanyak 70 persen datau sebagian besar PAD Kabupaten Lombok Utara itu bersumber dari sektor pariwisata.
Ia menyebut jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara ke daerah itu mencapai 300 ribu orang di 2011, atau hampir setengah dari jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah NTB (Pulau Lombok dan Sumbawa serta sejumlah gili) yang menurut versi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB mencapai 886.880 orang.
Dari total jumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah NTB selama 2011 mencapai 886.880 orang, sebanyak 522.684 orang merupakan wisatawan nusantara dan 364.196 orang wisatawan mancanegara.
"Untuk mengoptimalkan potensi tiga gili wisata yang juga obyek wisata andalan NTB itu maka infrastruktur dasarnya harus terus dikembangkan, seperti penyediaan air bersih dan jaringan kelistrikan," ujarnya.
Djohan mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan sistem penyediaan air minum dan daur ulang limbah domestik, antara Pemkab Lombok Utara dengan PT Siskem Aneka Indonesia, pada Sabtu (14/1) itu merupakan bagian dari upaya penyediaan infrastruktur dasar di kawasan tiga gili.
MoU itu ditandatangani Direktur Utama PT Siskem Aneka Indonesia Syauki Amin, dan Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, di depan pejabat Pemkab Lombok Utara dan undangan lainnya.
Dalam naskah MoU itu, investasi peningkatan pelayanan air minum untuk mencakup kawasan tiga gili yakni Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, sesuai yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
MoU itu untuk menjembatani upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara yang memerlukan alternatif pembiayaan investasi untuk membangun infrastruktur sistem penyediaan air minum, dengan cara bekerja sama dengan pihak swasta yang profesional, berpengalaman dan memiliki sumber pendanaaan yang mencukupi.
PT Siskem Aneka Indonesia merupakan pihak swasta yang memiliki kapabilitas secara teknis dan finansial untuk membantu Pemkab Lombok Utara membangun infrastruktur sistem penyediaan air minum.
Menurut Djohan, selain penyediaan infrastruktur air bersih, pemerintah dan mitranya terus berupaya mengembangkan jaringan kelistrikan di kawasan tiga gili itu.
"Sudah diprogramkan pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) berkapasitas 6,7 kilo watt (Kw) di Kecamatan Bayan, kemudian 1,1 Mega Watt (MW) di Kecamatan Gangga, dan ada lagi proyek PLTMH di Bayan dengan kapasitas yang berbeda," ujarnya.
Pemkab Lombok Utara, kata Djohan, berharap dengan pengembangan infrastruktur dasar seperti penyediaan air bersih dan listrik, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan tiga gili itu.
Bahkan, saat ini, tengah dilakukan pengkajian mendalam terkait rencana pengembangan jaringan listrik bawah air, yang diinterkoneksi dari jaringan listrik di ujung utara Pulau Lombok.
"Makin banyak infrastruktur dasar yang terbenahi, maka akan semakin maju daerah ini, terutama di kawasan tiga gili yang banyak diminati wisatawan mancanegara," ujarnya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012
Tags: