Nasaruddin Umar: Jasa Taufiq Kiemas besar untuk Indonesia
8 Juni 2022 22:42 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar memberikan tausiyah dalam acara Tahlil, Yasinan, dan Doa 9 Tahun wafatnya M. Taufiq Kiemas di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (8/6/2022). (ANTARA/HO-PDI Perjuangan)
Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar mengatakan jasa Ketua MPR 2009-2013 Taufiq Kiemas sangat besar bagi bangsa Indonesia.
"Yang penting kita ingat bahwa almarhum Pak Taufiq, seperti juga yang disampaikan Bapak Presiden kita tadi sore, betapa besar jasa yang telah ditancapkan oleh almarhum Pak Taufiq Kiemas untuk bangsa ini," kata Nasaruddin di acara Tahlil, Yasinan, dan Doa 9 Tahun wafatnya M. Taufiq Kiemas di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tak gampang untuk melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yang diinisiasi Taufiq Kiemas saat menjabat Ketua MPR. Selain itu, tambahnya, banyak orang menjadi saksi bahwa Taufiq Kiemas adalah orang yang sangat baik.
"Siapa pun yang mengenal beliau, dia seperti menganggap bahwa 'akulah yang paling dicintai, akulah yang paling disayangi'. Itu ciri-ciri orang baik. Almarhum Pak Taufiq, walaupun kita baru kenal, sepertinya langsung akrab. Itu ciri-ciri orang baik," katanya.
Sementara itu, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq mengatakan pesan yang disampaikan Taufiq Kiemas adalah agar PDI Perjuangan tak boleh meninggalkan lima kelompok yang ada di Indonesia.
Baca juga: Presiden: Masjid At-Taufiq harus perkokoh peradaban Indonesia modern
Pertama, harus menjalin kerja sama dengan umat Islam tanpa mengurangi agama lainnya, sebab Islam bagian dari mayoritas dari bangsa ini. Kedua, lanjutnya, tidak boleh meninggalkan suku terbesar di Indonesia, yaitu suku Jawa, sehingga perlu menghargai adat istiadat serta budayanya.
Ketiga, PDI Perjuangan harus menjalin hubungan dengan institusi yang 100 persen memiliki jiwa nasionalis, yaitu TNI dan Polri. Keempat, PDI Perjuangan harus tetap menjalin kerja sama dengan partai-partai nasionalis terbesar.
Kelima, PDI Perjuangan jangan sama sekali merenggangkan hubungan dengan media massa, karena pers akan menyampaikan hal baik untuk dilakukan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sebelum dia mengatakan Taufiq Kiemas merupakan sosok yang nasionalis religius.
"Beliau tumbuh dari keluarga yang taat beragama sekaligus dengan nasionalisme yang sangat kokoh. Pak Taufiq Kiemas adalah politisi dengan jejaring, pergaulan yang sangat luas, komunikator yang baik, pemersatu, dan mampu merangkul perbedaan yang ada," kata Jokowi sebelum meresmikan Masjid At-Taufiq.
Selain itu, Jokowi menilai Taufiq Kiemas merupakan sosok yang terus membumikan Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Beliau juga sangat dikenal sebagai pejuang kemanusiaan atas kepedulian sosial dalam dunia pendidikan dan ke-sukarelawan-an," ujar Jokowi.
Baca juga: Presiden kenang jasa Taufiq Kiemas saat resmikan Masjid At-Taufiq
Baca juga: Megawati ucapkan terima kasih kepada Jokowi resmikan Masjid At Taufiq
"Yang penting kita ingat bahwa almarhum Pak Taufiq, seperti juga yang disampaikan Bapak Presiden kita tadi sore, betapa besar jasa yang telah ditancapkan oleh almarhum Pak Taufiq Kiemas untuk bangsa ini," kata Nasaruddin di acara Tahlil, Yasinan, dan Doa 9 Tahun wafatnya M. Taufiq Kiemas di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tak gampang untuk melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yang diinisiasi Taufiq Kiemas saat menjabat Ketua MPR. Selain itu, tambahnya, banyak orang menjadi saksi bahwa Taufiq Kiemas adalah orang yang sangat baik.
"Siapa pun yang mengenal beliau, dia seperti menganggap bahwa 'akulah yang paling dicintai, akulah yang paling disayangi'. Itu ciri-ciri orang baik. Almarhum Pak Taufiq, walaupun kita baru kenal, sepertinya langsung akrab. Itu ciri-ciri orang baik," katanya.
Sementara itu, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq mengatakan pesan yang disampaikan Taufiq Kiemas adalah agar PDI Perjuangan tak boleh meninggalkan lima kelompok yang ada di Indonesia.
Baca juga: Presiden: Masjid At-Taufiq harus perkokoh peradaban Indonesia modern
Pertama, harus menjalin kerja sama dengan umat Islam tanpa mengurangi agama lainnya, sebab Islam bagian dari mayoritas dari bangsa ini. Kedua, lanjutnya, tidak boleh meninggalkan suku terbesar di Indonesia, yaitu suku Jawa, sehingga perlu menghargai adat istiadat serta budayanya.
Ketiga, PDI Perjuangan harus menjalin hubungan dengan institusi yang 100 persen memiliki jiwa nasionalis, yaitu TNI dan Polri. Keempat, PDI Perjuangan harus tetap menjalin kerja sama dengan partai-partai nasionalis terbesar.
Kelima, PDI Perjuangan jangan sama sekali merenggangkan hubungan dengan media massa, karena pers akan menyampaikan hal baik untuk dilakukan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sebelum dia mengatakan Taufiq Kiemas merupakan sosok yang nasionalis religius.
"Beliau tumbuh dari keluarga yang taat beragama sekaligus dengan nasionalisme yang sangat kokoh. Pak Taufiq Kiemas adalah politisi dengan jejaring, pergaulan yang sangat luas, komunikator yang baik, pemersatu, dan mampu merangkul perbedaan yang ada," kata Jokowi sebelum meresmikan Masjid At-Taufiq.
Selain itu, Jokowi menilai Taufiq Kiemas merupakan sosok yang terus membumikan Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Beliau juga sangat dikenal sebagai pejuang kemanusiaan atas kepedulian sosial dalam dunia pendidikan dan ke-sukarelawan-an," ujar Jokowi.
Baca juga: Presiden kenang jasa Taufiq Kiemas saat resmikan Masjid At-Taufiq
Baca juga: Megawati ucapkan terima kasih kepada Jokowi resmikan Masjid At Taufiq
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: