Konektivitas isu utama dikeluhkan buyers di ATF
14 Januari 2012 06:16 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu (tengah) didampingi Gubernur Sulawesi Utara S.H Sarundajang mencicipi kue tradsional khas Manado di stand Indonesia di lokasi pameran Travel Exchange (Travex) Golden Kawanua Manado, Sulawesi Utara, Jumat (13/1). (FOTO ANTARA/Basrul Haq)
Manado (ANTARA News) - Konektivitas menjadi isu utama yang dikeluhkan para "buyer" yang mengikuti ASEAN Tourism Forum (ATF) dan Travel Exhibition (Travex) 2012 tentang Indonesia.
"Konektivitas adalah isu besar yang kami dapat dari dari para buyer," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, sebelum mengunjungi Travex di Manado, Jumat.
Keluhan lain dari para buyer, menurut Mari, masih kurangnya informasi tentang obyek-obyek wisata Indonesia melalui buyer atau agen perjalanan.
Meski pun demikian, ia mengatakan ada hal baik yang menjadi penilaian bagi Indonesia dari para buyer, ujar Mari.
"Menurut mereka banyak yang bisa dijual dari Indonesia, selain itu makanan Indonesia enak-enak. Itu hal baik kan," katanya.
Hal lain yang tidak berubah hingga saat ini, lanjut Mari, para buyer merasakan masyarakat Indonesia sangat menerima baik orang asing atau tamu yang datang.
Guna menunjang pariwisata, Mari mengatakan perbaikan infrastruktur merupakan hal yang juga harus dilakukan, dan itu membutuhkan investasi besar.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya sangat mendorong investor agar mau berinvestasi dalam hal pembangunan infrastruktur tersebut.
"Bahkan pemerintah memberikan `free duty import` bagi investor yang tertarik berinvestasi membangun infrastruktur," lanjutnya.
(T.V002/S006)
"Konektivitas adalah isu besar yang kami dapat dari dari para buyer," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, sebelum mengunjungi Travex di Manado, Jumat.
Keluhan lain dari para buyer, menurut Mari, masih kurangnya informasi tentang obyek-obyek wisata Indonesia melalui buyer atau agen perjalanan.
Meski pun demikian, ia mengatakan ada hal baik yang menjadi penilaian bagi Indonesia dari para buyer, ujar Mari.
"Menurut mereka banyak yang bisa dijual dari Indonesia, selain itu makanan Indonesia enak-enak. Itu hal baik kan," katanya.
Hal lain yang tidak berubah hingga saat ini, lanjut Mari, para buyer merasakan masyarakat Indonesia sangat menerima baik orang asing atau tamu yang datang.
Guna menunjang pariwisata, Mari mengatakan perbaikan infrastruktur merupakan hal yang juga harus dilakukan, dan itu membutuhkan investasi besar.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya sangat mendorong investor agar mau berinvestasi dalam hal pembangunan infrastruktur tersebut.
"Bahkan pemerintah memberikan `free duty import` bagi investor yang tertarik berinvestasi membangun infrastruktur," lanjutnya.
(T.V002/S006)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012
Tags: