"Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu (Iriana, red) juga. Kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau, istilahnya 'digoreng-goreng' (hubungannya, red) itu, kan begitulah," kata Megawati usai peresmian Masjid At Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Megawati yang berada di samping Jokowi dan Ibu Negara Iriana meminta awak media massa, agar dalam memberikan informasi ke masyarakat, selalu mengedepankan etika jurnalistik.
Baca juga: Presiden: Masjid At-Taufiq harus perkokoh peradaban Indonesia modern
Baca juga: Presiden kenang jasa Taufiq Kiemas saat resmikan Masjid At-Taufiq
Baginya, media massa saat ini terkesan kerap tak menjadikan kode etik sebagai pertimbangan. Konteks yang dimaksud Megawati adalah pemberitaan mengenai hubungan Jokowi dan Megawati merenggang.
Megawati mengingat bahwa para wartawan di era Pemerintahan Soekarno dulu ada perbedaan mengenai penghormatan terhadap kode etik jurnalistik yang tentunya mengedepankan check and recheck informasi.
"Ini koreksi, kalau mau ditulis silakan. Adik ini jangan kalah sama wartawan zaman Ayah saya. Meskipun ada perbedaan, (wartawan harus) selalu mematuhi kode etik jurnalistik," tegas Megawati.
Megawati juga mengakui bahwa karena PDI Perjuangan, sering sekali orang berpikir sepertinya kurang islami, menjadi satu alasan keluarganya membangun masjid itu.
"Tentunya buat partai, untuk supaya dikelola dengan baik. Dan seperti saya terangkan, bentuknya masjid ini, saya tanya kalau membuat masjid itu apa tidak bisa dari karakter bangsa Indonesia. Ternyata banyak yang mengatakan itu tidak menjadi persoalan sehingga, (masjid) ini sekarang menjadi bukti," kata Megawati.