Merak (ANTARA News) - Ribuan truk ekspedisi mengentre di Pelabuhan Merak Kota Cilegon, Banten, akibat memburuknya cuara di Perairan Selat Sunda yang memaksa kapal-kapal penyeberangan menuju Pelabuhan Bakauheni Lampung tertunda perjalanannya.

"Kami sejak pagi belum juga menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, " kata Anton, sopir truk yang hendak menuju Bengkulu saat ditemui di Pelabuhan Merak, Jumat.

Menurut dia, panjang antrean truk di sepanjang Jalan Cikuasa Atas Cilegon, Banten, mencapai tiga kilometer.

Bahkan, antrean mulai pintu gerbang tol Tangerang-Merak sampai Pelabuhan Merak. "Kami berharap malam ini bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya merugi jika masih tertahan di Pelabuhan Merak hingga sampai dengan hari Sabtu (14/1).

Sebab barang-barang yang diangkut itu berupa bahan pokok.

"Kami minta petugas lalu lintas dan PT ASDP segera mengatasi kemacetan itu sehingga tidak merugikan pengemudi truk," katanya.

Di tempat terpsiah, Pelaksana Harian Manager PT ASDP Cabang Ferry Merak Didi Yuliansyah mengatakan, antrean truk itu sudah berlangsung tiga hari terakhir karena aktivitas penyeberangan terganggu cuaca buruk.

Saat ini, kata dia, gelombang dan angin di Perairan Selat Sunda cukup tinggi sehingga berdampak terhadap perjalanan kapal dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Lampung.

Biasanya, penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni bisa ditempuh dua jam, namun kini mencapai empat jam.

Bahkan, cuaca buruk juga menghantam phonton kapal cepat di Dermaga I sehingga tangga phonton rusak berat.

"Kami minta penumpang pejalan kaki maupun penumpang di atas kendaraan dan angkutan ekspedisi bersabar, karena selama beberapa hari terakhir perjalanan penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni tergangu akibat cuaca buruk," ujarnya menjelaskan.

Petugas Sentral Komunikasi PT Marga Mandala Sakti, Nasrudin, menyebutkan, saat ini antrean truk sepanjang Jalan Cikuasa Atas yang menghubungkan tol Tangerang-Merak dengan Pelabuhan Merak, dijadikan kantong parkir.

"Antrean truk ini sudah berlangsung tiga hari sehubungan cuaca buruk perairan Selat Sunda yang mengakibat kapal Ro-Ro sulit bersandar di dermaga," katanya.

(ANTARA)