Warga Bima berharap Sultan Muhammad Salahuddin jadi Pahlawan Nasional
8 Juni 2022 15:50 WIB
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (tengah) saat mengunjungi Museum Asi Mbojo Kesultanan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/6/2022) malam. (ANTARA/HO)
Bima, NTB (ANTARA) - Warga Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap Sultan Muhammad Salahuddin diangkat menjadi Pahlawan Nasional, karena sumbangsihnya kepada negara sangat besar.
"Kami sudah memperjuangkannya selama 15 tahun, tetapi mungkin belum rezeki. Mohon kepada Pak Ketua DPD RI supaya dibantu mewujudkan keinginan masyarakat Bima. Agar tokoh kami di Bima dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional," kata Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima, Hj Fera Amalia, melalui siaran persnya di Bima, Rabu.
Hal itu disampaikan saat memberikan gelar kehormatan Bumi Na’e Mbojo kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Museum Asi Mbojo Kesultanan Bima.
Baca juga: UI nilai Mochtar Kusumaatmadja layak jadi pahlawan nasional
Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, pemberian gelar pahlawan nasional tersebut sangat penting, mengingat sumbangsih besar Sultan Muhammad Salahuddin pada negara.
"Sultan Muhammad Salahuddin dengan kerelaannya pada saat itu mengikrarkan diri bahwa Kesultanan Bima bergabung dan mendukung berdirinya Republik Indonesia," katanya.
Masa prakemerdekaan, Bung Karno mendekati para Sultan di Nusantara, termasuk Sultan Muhammad Salahuddin. Artinya bangsa ini terwujud dari kerelaan yang diberikan oleh para Sultan kepada Bung Karno sebagai pendiri bangsa.
Baca juga: Ketua PGI usul Buya Syafii jadi pahlawan nasional
Sultan Muhammad Salahuddin sebenarnya sudah diberi penghargaan Bintang Mahaputra oleh Kementerian Sosial (Kemensos), namun masyarakat Bima dan hampir seluruh NTB tetap berharap agar dijadikan sebagai pahlawan nasional.
"Semoga bisa angkat menjadi pahlawan nasional," katanya.
Sementara Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengatakan begitu besar harapan masyarakat Bima agar Sultan Muhammad Salahuddin diangkat jadi pahlawan, karena sampai saat ini beliau merupakan kebanggaan masyarakat Dana Mbojo (Tanah Bima).
Baca juga: Seminar internasional Syekh Yusuf hadirkan pembicara dari 4 negara
Untuk itulah, tugas masyarakat kemudian menghargai perjuangan dan kebesaran hati itu serta tugas yang lain adalah menjaga dan melestarikan bukti sejarah dari Kesultanan Bima yang pernah membanggakan pada zamannya.
"Saat kejayaan Bima, beliaulah yang menyerahkan diri untuk bersama NKRI," katanya.
Ketua DPD RI LaNyalla mengatakan, akan berusaha memperjuangkan dan mengawal, apa yang menjadi harapan masyarakat Bima tersebut hingga berhasil untuk diberikan gelar pahlawan nasional kepada Sultan Muhammad Salahuddin.
Sehingga dirinya meminta kepada pemerintah daerah dan masyarakat menyampaikan hal tersebut melalui surat resmi kepada DPD RI, dilengkapi dengan dokumen dan bukti lainnya.
"Kami akan kawal dan perjuangkan. Karena memang sudah tugas kami menerima aspirasi dari daerah untuk diteruskan ke pihak terkait di pusat," katanya.
Ketua DPD RI didampingi senator asal NTB yaitu Evi Apita Maya, Achmad Sukisman Azmy, TGH. Ibnu Halil dan Lalu Suhaimi Ismy, Staf Ahli Ketua DPD RI Baso Juherman dan Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara Yurisman Star.
Tampak hadir Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer, Putra Mahkota/Jenateke Kesultanan Bima Muhammad Putera Ferryandi, jajaran Fokopimda Kabupaten dan Kota Bima, para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Kami sudah memperjuangkannya selama 15 tahun, tetapi mungkin belum rezeki. Mohon kepada Pak Ketua DPD RI supaya dibantu mewujudkan keinginan masyarakat Bima. Agar tokoh kami di Bima dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional," kata Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima, Hj Fera Amalia, melalui siaran persnya di Bima, Rabu.
Hal itu disampaikan saat memberikan gelar kehormatan Bumi Na’e Mbojo kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Museum Asi Mbojo Kesultanan Bima.
Baca juga: UI nilai Mochtar Kusumaatmadja layak jadi pahlawan nasional
Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, pemberian gelar pahlawan nasional tersebut sangat penting, mengingat sumbangsih besar Sultan Muhammad Salahuddin pada negara.
"Sultan Muhammad Salahuddin dengan kerelaannya pada saat itu mengikrarkan diri bahwa Kesultanan Bima bergabung dan mendukung berdirinya Republik Indonesia," katanya.
Masa prakemerdekaan, Bung Karno mendekati para Sultan di Nusantara, termasuk Sultan Muhammad Salahuddin. Artinya bangsa ini terwujud dari kerelaan yang diberikan oleh para Sultan kepada Bung Karno sebagai pendiri bangsa.
Baca juga: Ketua PGI usul Buya Syafii jadi pahlawan nasional
Sultan Muhammad Salahuddin sebenarnya sudah diberi penghargaan Bintang Mahaputra oleh Kementerian Sosial (Kemensos), namun masyarakat Bima dan hampir seluruh NTB tetap berharap agar dijadikan sebagai pahlawan nasional.
"Semoga bisa angkat menjadi pahlawan nasional," katanya.
Sementara Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengatakan begitu besar harapan masyarakat Bima agar Sultan Muhammad Salahuddin diangkat jadi pahlawan, karena sampai saat ini beliau merupakan kebanggaan masyarakat Dana Mbojo (Tanah Bima).
Baca juga: Seminar internasional Syekh Yusuf hadirkan pembicara dari 4 negara
Untuk itulah, tugas masyarakat kemudian menghargai perjuangan dan kebesaran hati itu serta tugas yang lain adalah menjaga dan melestarikan bukti sejarah dari Kesultanan Bima yang pernah membanggakan pada zamannya.
"Saat kejayaan Bima, beliaulah yang menyerahkan diri untuk bersama NKRI," katanya.
Ketua DPD RI LaNyalla mengatakan, akan berusaha memperjuangkan dan mengawal, apa yang menjadi harapan masyarakat Bima tersebut hingga berhasil untuk diberikan gelar pahlawan nasional kepada Sultan Muhammad Salahuddin.
Sehingga dirinya meminta kepada pemerintah daerah dan masyarakat menyampaikan hal tersebut melalui surat resmi kepada DPD RI, dilengkapi dengan dokumen dan bukti lainnya.
"Kami akan kawal dan perjuangkan. Karena memang sudah tugas kami menerima aspirasi dari daerah untuk diteruskan ke pihak terkait di pusat," katanya.
Ketua DPD RI didampingi senator asal NTB yaitu Evi Apita Maya, Achmad Sukisman Azmy, TGH. Ibnu Halil dan Lalu Suhaimi Ismy, Staf Ahli Ketua DPD RI Baso Juherman dan Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara Yurisman Star.
Tampak hadir Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer, Putra Mahkota/Jenateke Kesultanan Bima Muhammad Putera Ferryandi, jajaran Fokopimda Kabupaten dan Kota Bima, para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: