Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan infrastruktur gas bumi melalui pipa yang telah terbangun di Indonesia mencapai 18.687 kilometer per 31 Mei 2022.
"Untuk infrastruktur gas bumi melalui pipa telah terbangun sepanjang 18.687 kilometer dari target 19.800 kilometer," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu.

Erika menjelaskan 18.687 kilometer infrastruktur gas bumi itu terdiri dari pipa transmisi sepanjang kurang lebih 5.200 kilometer, pipa distribusi 5.900 kilometer, dan pipa jaringan gas sepanjang 7.500 kilometer.

Saat ini Pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan infrastruktur gas bumi seiring dengan telah ditetapkannya kebijakan untuk beralih ke energi bersih. Gas bumi dipakai untuk menggantikan bahan bakar minyak pada sektor pembangkit, industri, dan rumah tangga.

Pemerintah memandang bketersediaan infrastruktur gas bumi yang memadai merupakan kebutuhan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional guna meningkatkan perekonomian nasional, menyejahterakan masyarakat, dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global.

Berdasarkan proyeksi Kementerian ESDM, potensi cadangan gas bumi secara nasional mencapai 62,4 triliun kaki kubik (TCF) dengan cadangan terbukti 43,6 TCF yang dapat diproduksikan selama 20 tahun ke depan.

Baca juga: BPH Migas dorong adanya lelang disrtribusi gas
Dari total potensi gas bumi tersebut 85 persen berada di wilayah timur Indonesia, sehingga pembangunan infrastruktur gas bumi, kata dia, menjadi kunci utama untuk menunjang ketahanan energi nasional.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meminta BPH Migas aktif mensosialisasikan tentang kebutuhan Indonesia terhadap infrastruktur gas bumi.

Saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur gas bumi berupa pipa transmisi untuk ruas Cirebon-Semarang sepanjang 260 kilometer dan pipa Dumai-Sei Mangkei sepanjang 360 kilometer.

Apabila jalur pipa ini selesai dibangun, maka gas Pulau Jawa dan Pulau Sumatera akan tersambung, sehingga mendorong pertumbuhan industri di kedua pulau tersebut.

"Hal yang fenomenal adalah akhirnya kita ambil alih oleh negara, pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) dengan APBN," kata Sugeng.

Proyek pembangunan pipa gas bumi ruas Cirebon-Semarang merupakan proyek strategis nasional yang dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak dalam anggaran 2022 dan 2023, serta menggunakan mekanisme kontrak rancangan dan bangun.

Pada 17 Mei 2022 Kementerian ESDM menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi dengan dua perusahaan pelat merah yakni PT Pembangunan Perumahan dan PT Elnusa Tbk. Proyek itu rencananya akan dilaksanakan selama 15 bulan.

Baca juga: Proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang akan didanai APBN