"Untuk infrastruktur gas bumi melalui pipa telah terbangun sepanjang 18.687 kilometer dari target 19.800 kilometer," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu.
Erika menjelaskan 18.687 kilometer infrastruktur gas bumi itu terdiri dari pipa transmisi sepanjang kurang lebih 5.200 kilometer, pipa distribusi 5.900 kilometer, dan pipa jaringan gas sepanjang 7.500 kilometer.
Saat ini Pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan infrastruktur gas bumi seiring dengan telah ditetapkannya kebijakan untuk beralih ke energi bersih. Gas bumi dipakai untuk menggantikan bahan bakar minyak pada sektor pembangkit, industri, dan rumah tangga.
Pemerintah memandang bketersediaan infrastruktur gas bumi yang memadai merupakan kebutuhan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional guna meningkatkan perekonomian nasional, menyejahterakan masyarakat, dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global.
Baca juga: BPH Migas dorong adanya lelang disrtribusi gas
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meminta BPH Migas aktif mensosialisasikan tentang kebutuhan Indonesia terhadap infrastruktur gas bumi.
Saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur gas bumi berupa pipa transmisi untuk ruas Cirebon-Semarang sepanjang 260 kilometer dan pipa Dumai-Sei Mangkei sepanjang 360 kilometer.
Apabila jalur pipa ini selesai dibangun, maka gas Pulau Jawa dan Pulau Sumatera akan tersambung, sehingga mendorong pertumbuhan industri di kedua pulau tersebut.
"Hal yang fenomenal adalah akhirnya kita ambil alih oleh negara, pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) dengan APBN," kata Sugeng.
Proyek pembangunan pipa gas bumi ruas Cirebon-Semarang merupakan proyek strategis nasional yang dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak dalam anggaran 2022 dan 2023, serta menggunakan mekanisme kontrak rancangan dan bangun.
Baca juga: Proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang akan didanai APBN