Siaran pers XL Axiata yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, dalam pertemuan hybrid yang masih satu rangkaian dengan G20 Presidensi Indonesia ini, akan hadir antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Bintang Puspayoga, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, dan (Pj) Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Paulus Waterpauw, serta Staf Khusus Republik Indonesia untuk inklusi Pemuda dan Disabilitas, Angkie Yudistia.
"Pertemuan ke-4 W20 ini terutama akan membahas upaya menghilangkan akses yang tidak setara bagi perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas agar mereka bisa berpartisipasi dalam perekonomian dan membangun ketahanan. Termasuk dalam pembahasan ini, pertemuan juga akan mendorong peningkatan literasi digital dan akses finansial bagi kedua komunitas perempuan tersebut," kata Chair Women20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi.
Menurutnya, W20 Indonesia ingin menghasilkan legacy yang akan dibawa ke W20 Summit Danau Toba dengan isu prioritas yang dicetuskan oleh W20 Presidensi Indonesia, yaitu fokus pada Perempuan Pedesaan serta Perempuan dengan Disabilitas.
Sementara itu, Co-Chair Women20 Indonesia, Dian Siswarini menjelaskan alasan mengambil Manokwari di Papua Barat sebagai lokasi pertemuan.
Baca juga: Dua menteri dipastikan hadiri kegiatan W20 di Papua Barat
Baca juga: XL Axiata promosikan Sispreneur bantu UKM di ajang W20 Empower
Menurut Dian, sesuai dengan permintaan dari Presiden Joko Widodo, yang mengarahkan agar pertemuan G20 tidak hanya diadakan di Jakarta, maka W20 memilih untuk mengambil lokasi pertemuan di beberapa tempat indah di luar Jakarta yang sekaligus untuk ikut mempromosikan potensi ekonomi dan wisatanya.
"Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Papua Barat. Selain itu, Manokwari juga sesuai dengan tema Rural Women dan Women with Disabilities,” kata Dian yang juga Presdir dan CEO XL Axiata.
Pertemuan di Manokwari ini akan dibagi menjadi beberapa sesi. Pada hari pertama, digelar seminar mengenai Perempuan Pedesaan dan Perempuan dengan Disabilitas. Kemudian dilanjutkan dengan sesi pertemuan utama dengan bahasan mengenai Mengatasi Kerentanan untuk Membangun Ketahanan Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas.
Baca juga: W20 tingkatkan partisipasi perempuan dalam pengadaan barang dan jasa
Menurut Dian, sesuai dengan permintaan dari Presiden Joko Widodo, yang mengarahkan agar pertemuan G20 tidak hanya diadakan di Jakarta, maka W20 memilih untuk mengambil lokasi pertemuan di beberapa tempat indah di luar Jakarta yang sekaligus untuk ikut mempromosikan potensi ekonomi dan wisatanya.
"Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Papua Barat. Selain itu, Manokwari juga sesuai dengan tema Rural Women dan Women with Disabilities,” kata Dian yang juga Presdir dan CEO XL Axiata.
Pertemuan di Manokwari ini akan dibagi menjadi beberapa sesi. Pada hari pertama, digelar seminar mengenai Perempuan Pedesaan dan Perempuan dengan Disabilitas. Kemudian dilanjutkan dengan sesi pertemuan utama dengan bahasan mengenai Mengatasi Kerentanan untuk Membangun Ketahanan Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas.
Baca juga: W20 tingkatkan partisipasi perempuan dalam pengadaan barang dan jasa
Baca juga: Pemberdayaan perempuan wirausaha melalui bisnis inklusif
Selanjutnya, untuk memperdalam pembahasan masing-masing isu, yaitu mengenai Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas dilaksanakan diskusi panel yang menghadirkan sejumlah ahli terkait, termasuk dari luar negeri.
Diskusi mengenai Perempuan Perdesaan akan berfokus pada akses ke teknologi dan digital, kesempatan ekonomi, perubahan iklim, transisi energi, dan pengurangan dampak bencana. Sementara itu untuk isu Perempuan Penyandang Disabilitas, diskusi akan berfokus pada kebijakan ketenagakerjaan yang inklusif dan responsif gender, infrastruktur, peluang ekonomi, serta pemanfaatan teknologi digital.
Pertemuan di Manokwari ini akan menghadirkan kurang lebih 30 pembicara yang berkompeten, yang terdiri dari para pejabat pemerintah di bidang terkait, akademisi, hingga aktivis. Pembicara dari luar negeri antara lain dari W20 Argentina, Mabel Bianco, W20 Turki, Gulden Turktan, Co-Chair, serta Women with Disability Working Group W20, Narnia Bohler-Muller.
Women20 (W20), merupakan Engagement Group G20 yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan untuk mendorong pengadopsian komitmen G20 dalam isu perempuan. Tujuan utama W20 adalah untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20.
Baca juga: W20 dorong komitmen global dukung akses kesehatan setara
Baca juga: Ketua W20: perempuan Indonesia mainkan peran utama dalam UKMSelanjutnya, untuk memperdalam pembahasan masing-masing isu, yaitu mengenai Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas dilaksanakan diskusi panel yang menghadirkan sejumlah ahli terkait, termasuk dari luar negeri.
Diskusi mengenai Perempuan Perdesaan akan berfokus pada akses ke teknologi dan digital, kesempatan ekonomi, perubahan iklim, transisi energi, dan pengurangan dampak bencana. Sementara itu untuk isu Perempuan Penyandang Disabilitas, diskusi akan berfokus pada kebijakan ketenagakerjaan yang inklusif dan responsif gender, infrastruktur, peluang ekonomi, serta pemanfaatan teknologi digital.
Pertemuan di Manokwari ini akan menghadirkan kurang lebih 30 pembicara yang berkompeten, yang terdiri dari para pejabat pemerintah di bidang terkait, akademisi, hingga aktivis. Pembicara dari luar negeri antara lain dari W20 Argentina, Mabel Bianco, W20 Turki, Gulden Turktan, Co-Chair, serta Women with Disability Working Group W20, Narnia Bohler-Muller.
Women20 (W20), merupakan Engagement Group G20 yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan untuk mendorong pengadopsian komitmen G20 dalam isu perempuan. Tujuan utama W20 adalah untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20.
Baca juga: W20 dorong komitmen global dukung akses kesehatan setara
Baca juga: W20 jadi wadah pengembangan UMKM perempuan Kota Batu