Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menargetkan transaksi pada penyelenggaraan "Jakarta Kreatif Festival" (JaKreatiFest) yang melibatkan UMKM di Ibu Kota mencapai Rp5,2 miliar.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Onny Widjanarko mengatakan, acara yang diadakan pada 16-18 Juni 2022 itu digelar secara hybrid dengan tiga pembagian acara, yakni "pre-event", "main event" dan "post event".

"Kita harapkan JaKreatiFest tanggal 16-18 (Juni) serta Pesta Wastra ada transaksi di tempat kurang lebih Rp5,2 miliar. Mudah-mudahan bisa lebih," kata Onny dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Onny menjelaskan, rangkaian kegiatan dimulai dari webinar tentang perlindungan konsumen saat transaksi keuangan pada 2 Juni 2022.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan "Pesta Wastra" pada 10-16 Juni 2022 yang melibatkan perajin kain dan batik tradisional se-Indonesia dengan harga terjangkau. "Pesta Wastra" digelar di Kawasan SCBD yang diharapkan dapat menggaet pengunjung milenial.

Baca juga: BI gelar "Jakarta Kreatif Festival" untuk tingkatkan daya saing UMKM
Baca juga: DKI gandeng 100 UMKM jual produk di Formula E

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Onny Widjanarko (tengah) dalam konferensi pers "Jakarta Kreatif Festival 2022" di Jakarta, Selasa (7/6/2022) (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Pada acara utama, JaKreatiFest dilaksanakan secara daring dan luring pada 16-18 Juni 2022 melalui platform Zoom, Instagram dan Youtube, sedangkan luring digelar di Sarinah.

"Kita tahu sendiri di Sarinah itu satu hari ada 40 ribu orang berkunjung. Harapannya 'traffic' itu menciptakan transaksi. Sedangkan 'Pesta Wastra' diharapkan ada 1.000 orang berkunjung setiap hari sehingga totalnya Rp5,1 miliar lebih," kata Onny.

Adapun jumlah UMKM yang tergabung dalam pameran luring JaKreatiFest sebanyak 30 UMKM atas dari fesyen, kuliner, kerajinan dan kopi. Sedangkan pada pameran daring, terdapat sekitar 200 UMKM di DKI Jakarta yang berpartisipasi.

Sementara itu, pameran UMKM yang dilaksanakan secara daring bekerja sama dengan "marketplace" Bukalapak untuk mendorong digitalisasi UMKM.

BI DKI Jakarta berharap transaksi dapat berlanjut setelah acara melalui kapabilitas "branding" dari UMKM yang membuat produk dapat dikenal.