BMKG: Gelombang laut sangat tinggi berpeluang landa selatan Sumba-Sabu
7 Juni 2022 13:47 WIB
Ilustrasi - Gelombang tinggi menghampiri pesisir Pantai Bagedur di Lebak, Banten, Jumat (30/10/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/pras)
Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang laut dengan kategori sangat tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur.
"Gelombang laut kategori sangat tinggi ini berpeluang terjadi pada 9-10 Juni dengan ketinggian mencapai 4-6 meter," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca di wilayah perairan NTT selama tiga hari ke depan (8-10 Juni 2022).
Potensi gelombang sangat tinggi Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu ini, kata dia perlu diwaspadai karena berisiko sangat tinggi terhadap pelayaran kapal kargo maupun kapal feri dan kapal nelayan.
Untuk itu ia mengimbau agar operator kapal maupun nelayan agar mencermati ancaman gelombang laut tersebut agar terhindar dari ancaman terhadap keselamatan pelayaran.
Baca juga: BMKG: Gelombang 2,5 meter berpeluang landa lima titik perairan NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang sangat tinggi di selatan Sumba-Sabu
Lebih lanjut Syaeful Hadi menjelaskan selama tiga hari ke depan, terdapat sejumlah titik perairan di NTT yang berpeluang dilanda gelombang tinggi (2,5-4 meter) yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan.
Selain itu perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Sementara itu kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-6 Skala Beaufort.
Syaeful Hadi mengimbau operator kapal dan para nelayan setempat agar terus mengikuti perkembangan informasi mengenai cuaca di wilayah perairan untuk menyiapkan rencana pelayaran yang aman dan lancar.
"Informasi yang dirilis BMKG sekiranya selalu menjadi bahan pertimbangan demi keamanan dan keselamatan saat berlayar," katanya.
Baca juga: BMKG: Gelombang hingga 4 meter berpotensi landa empat titik laut NTT
Baca juga: TCWC: Tekanan rendah Laut Timor picu hujan lebat sebagian Indonesia
"Gelombang laut kategori sangat tinggi ini berpeluang terjadi pada 9-10 Juni dengan ketinggian mencapai 4-6 meter," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca di wilayah perairan NTT selama tiga hari ke depan (8-10 Juni 2022).
Potensi gelombang sangat tinggi Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu ini, kata dia perlu diwaspadai karena berisiko sangat tinggi terhadap pelayaran kapal kargo maupun kapal feri dan kapal nelayan.
Untuk itu ia mengimbau agar operator kapal maupun nelayan agar mencermati ancaman gelombang laut tersebut agar terhindar dari ancaman terhadap keselamatan pelayaran.
Baca juga: BMKG: Gelombang 2,5 meter berpeluang landa lima titik perairan NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang sangat tinggi di selatan Sumba-Sabu
Lebih lanjut Syaeful Hadi menjelaskan selama tiga hari ke depan, terdapat sejumlah titik perairan di NTT yang berpeluang dilanda gelombang tinggi (2,5-4 meter) yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan.
Selain itu perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Sementara itu kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-6 Skala Beaufort.
Syaeful Hadi mengimbau operator kapal dan para nelayan setempat agar terus mengikuti perkembangan informasi mengenai cuaca di wilayah perairan untuk menyiapkan rencana pelayaran yang aman dan lancar.
"Informasi yang dirilis BMKG sekiranya selalu menjadi bahan pertimbangan demi keamanan dan keselamatan saat berlayar," katanya.
Baca juga: BMKG: Gelombang hingga 4 meter berpotensi landa empat titik laut NTT
Baca juga: TCWC: Tekanan rendah Laut Timor picu hujan lebat sebagian Indonesia
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: