Kuala Lumpur (ANTARA News) - Radio Republik Indonesia (RRI) pada 2012 berencana meningkatkan siarannya dari Malaysia dengan menempatkan koresponden di Kuala Lumpur yang nantinya menyampaikan berita-berita yang berkembang di negara ini ataupun dari Tanah Air.

"Kita ingin tingkatkan pemberitaan tentang warga negara Indonesia yang cukup banyak tinggal di negara ini sehingga bisa didengar oleh masyarakat di Tanah Air," kata Anggota Dewan Pengawas LPP RRI, IB Alit Wiratmaja saat bertemu dengan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI untuk Malaysia, Mulya Wirana di Kuala Lumpur, Rabu.

Dikatakannya, informasi seputar para WNI yang berada di negara ini cukup menarik untuk disimak oleh pemirsa di dalam negeri seperti kisah sukses para pekerja, komunitas warga Indonesia di Malaysia hingga warga Malaysia keturunan Indonesia.

"Dengan adanya pemberitaan tersebut diharapkan dapat semakin mengeratkan hubungan bilateral dengan dua negara bertetangga ini," ungkapnya.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI KL, Mulya Wirana mengatakan bahwa kehadiran RRI menyambut baik rencana RRI untuk memperkuat pemberitaannya dari Malaysia dengan menempatkan korespondennya di Kuala Lumpur.

Wirana menyampaikan, dengan kehadiran RRI tentunya arus informasi ke Tanah Air semakin beragam dan disajikan dengan mengedepankan kebenaran dalam rangka memperkuat hubungan dua negara serumpun ini.

"Di sini ada sekitar 2,5 juta WNI dan tentunya banyak pemberitaan yang bisa disajikan tentang mereka itu yang cukup menarik untuk didengarkan oleh para pemirsa di dalam negeri," ungkapnya.

Pihak KBRI KL dalam hal ini, kata dia, siap memberikan pelayanan dan perlindungan kepada WNI termasuk untuk media dari Indonesia.

Sementara itu, RRI saat ini juga telah melakukan siaran luar negeri, seperti Hong Kong dan Taiwan serta beberapa negara lain yang disampaikan dalam tujuh bahasa.

Kepala Siaran Luar Negeri RRI, Kabul Budiono menjelaskan siaran dari Malaysia nantinya bisa dalam bentuk cerita-cerita sukses dari para TKI, dialog antarkomunitas, mahasiswa ataupun dialog diplomatik dengan pihak kedutaan kedua negara.

"Kita sudah berjalan satu tahun ini dengan cerita-cerita yang disampaikan oleh para TKI dari Hong Kong, dan tentunya kami juga menginginkan cerita pendek dari TKI di Malaysia. Siarannya itu dilakukan satu kali dalam seminggu," ungkapnya.

Kabul juga menjelaskan bahwa hasil reportase tersebut juga disiarkan lewat internet sehingga para pemirsa bisa mendapatkan rekaman dari siaran tersebut.

Sedangkan tim RRI yang melawat ke Kuala Lumpur juga dalam rangka menghadiri konferensi global ke-8 tentang shortwave yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Broadcasting Union (ABU). Tim terdiri dari IB Alit Wiratmaja, Kabul Budiono, Eddy Heryono (Kabid Transmisi) dan Uus (Kasi Otomasi Direktorat Teknik dan Media Baru).

(T.N004/M026)