Wall Street naik ditopang saham pertumbuhan, inflasi tetap jadi fokus
7 Juni 2022 04:40 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pialang terlibat diskusi di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan/aa.
New York (ANTARA) - Wall Street mengakhiri sesi bergejolak dengan sedikit lebih tinggi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), didukung oleh keuntungan di Amazon.com dan saham pertumbuhan berkapitalisasi besar lainnya, sementara berlanjutnya kekhawatiran atas inflasi dan suku bunga membatasi kenaikan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 16,08 poin atau 0,05 persen, menjadi menetap di 32.915,78 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,89 poin atau 0,31 persen, menjadi berakhir di 4.121,43 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 48,64 poin atau 0,4 persen, menjadi ditutup di 12.061,37 poin.
Saham Amazon.com Inc terkerek 2,0 persen dan merupakan yang positif terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq setelah pengecer daring itu melakukan pemecahan saham menjadi 20 saham untuk satu saham.
Saham Apple Inc menguat 0,5 persen. Raksasa teknologi tersebut pada konferensi pengembang perangkat lunak tahunannya mengumumkan antara lain bahwa mereka akan lebih mengintegrasikan perangkat lunaknya ke dalam sistem mengemudi inti mobil.
Di antara sektor utama S&P 500, sektor konsumen non-primer dan layanan komunikasi memiliki kenaikan terbesar hari ini.
Namun investor tetap fokus pada inflasi dan kenaikan suku bunga. Laporan indeks harga konsumen AS pada Jumat (10/6/2022) diperkirakan menunjukkan inflasi yang masih tinggi, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Senin (6/6/2022).
Sebuah laporan pekerjaan yang solid pada Jumat (3/6/2022) menurunkan harapan jeda dalam rencana pengetatan kebijakan agresif Federal Reserve untuk melawan inflasi.
"Ada gerakan dorong-tarik di pasar sekarang untuk sementara waktu," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
Laporan pekerjaan adalah bukti bahwa "ekonomi masih dalam kondisi baik-baik saja," katanya. Tetapi "dengan inflasi yang berjalan agak tinggi dan harga-harga komoditas masih naik dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, mungkin puncak inflasi itu masih ada di waktu mendatang."
Membantu sentimen pasar adalah berkurangnya tindakan keras regulasi di China dan tanda-tanda di beberapa bagian China kembali ke aktivitas normal setelah wabah COVID-19 terbesar di negara itu dalam dua tahun.
Saham Twitter Inc tergelincir 1,5 persen setelah miliarder Elon Musk mengatakan dia mungkin akan meninggalkan tawaran pembeliannya jika perusahaan media sosial itu gagal memberikan data tentang akun spam dan palsu.
Saham perusahaan China yang terdaftar di AS menguat setelah laporan bahwa regulator China menyimpulkan penyelidikan terhadap raksasa ride-hailing Didi Global Inc dan dua perusahaan lainnya. KraneShares CSI China Internet ETF melonjak 4,7 persen dan Didi Global melejit 24,3 persen.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,64 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,75 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Saham Inggris ditutup menguat, indeks FTSE 100 terkerek 1,00 persen
Baca juga: Saham China ditutup menguat, indeks Shanghai terangkat 1,28 persen
Baca juga: IHSG ditutup melemah dipimpin saham sektor teknologi
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 16,08 poin atau 0,05 persen, menjadi menetap di 32.915,78 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,89 poin atau 0,31 persen, menjadi berakhir di 4.121,43 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 48,64 poin atau 0,4 persen, menjadi ditutup di 12.061,37 poin.
Saham Amazon.com Inc terkerek 2,0 persen dan merupakan yang positif terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq setelah pengecer daring itu melakukan pemecahan saham menjadi 20 saham untuk satu saham.
Saham Apple Inc menguat 0,5 persen. Raksasa teknologi tersebut pada konferensi pengembang perangkat lunak tahunannya mengumumkan antara lain bahwa mereka akan lebih mengintegrasikan perangkat lunaknya ke dalam sistem mengemudi inti mobil.
Di antara sektor utama S&P 500, sektor konsumen non-primer dan layanan komunikasi memiliki kenaikan terbesar hari ini.
Namun investor tetap fokus pada inflasi dan kenaikan suku bunga. Laporan indeks harga konsumen AS pada Jumat (10/6/2022) diperkirakan menunjukkan inflasi yang masih tinggi, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Senin (6/6/2022).
Sebuah laporan pekerjaan yang solid pada Jumat (3/6/2022) menurunkan harapan jeda dalam rencana pengetatan kebijakan agresif Federal Reserve untuk melawan inflasi.
"Ada gerakan dorong-tarik di pasar sekarang untuk sementara waktu," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
Laporan pekerjaan adalah bukti bahwa "ekonomi masih dalam kondisi baik-baik saja," katanya. Tetapi "dengan inflasi yang berjalan agak tinggi dan harga-harga komoditas masih naik dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, mungkin puncak inflasi itu masih ada di waktu mendatang."
Membantu sentimen pasar adalah berkurangnya tindakan keras regulasi di China dan tanda-tanda di beberapa bagian China kembali ke aktivitas normal setelah wabah COVID-19 terbesar di negara itu dalam dua tahun.
Saham Twitter Inc tergelincir 1,5 persen setelah miliarder Elon Musk mengatakan dia mungkin akan meninggalkan tawaran pembeliannya jika perusahaan media sosial itu gagal memberikan data tentang akun spam dan palsu.
Saham perusahaan China yang terdaftar di AS menguat setelah laporan bahwa regulator China menyimpulkan penyelidikan terhadap raksasa ride-hailing Didi Global Inc dan dua perusahaan lainnya. KraneShares CSI China Internet ETF melonjak 4,7 persen dan Didi Global melejit 24,3 persen.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,64 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,75 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Saham Inggris ditutup menguat, indeks FTSE 100 terkerek 1,00 persen
Baca juga: Saham China ditutup menguat, indeks Shanghai terangkat 1,28 persen
Baca juga: IHSG ditutup melemah dipimpin saham sektor teknologi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: