China serukan kerja sama antara Iran dan IAEA
11 Januari 2012 21:20 WIB
Menteri Keuangan AS Timothy Geithner (kiri) bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Wang Qishan sebelum jamuan makan malam di Pesanggrahan Negara Diaoyutai di Beijing, China, Selasa (10/1). (FOTO ANTARA/REUTERS/Andy Wong/Pool)
Beijing (ANTARA News/AFP) - China, Rabu menyerukan Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) bekerja sama menyangkut fasilitas pengayaan uranium baru Teheran, saat ketegangan internasional meningkat mengenai program nuklir Teheran.
Pernyataan itu dikemukakan ketika Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner bertemu dengan para pemimpin China dalam usaha mendesak sanksi-saksi terhadap Iran, yang Beijing-- satu pemakai penting minyak Iran -- berulang-ulang menentang.
"Kami mengharapkan Iran dan IAEA bekerja sama dan dengan tulus melakukan usaha penjagaan dan menjernihkan masalah-masalah yang belum diselesaikan dalam program nuklir Iran secepat mungkin," kata juru bicara kementerian luar negeri China Liu Weimin.
IAEA mengatakan Iran memulai pengayaan uranium sampai 20 persen di fasilitas baru di satu bunker bawah tanah di gunung.
Iran, yang menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan-tujuan damai, dan berulang-ulang mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan pengayaan uranium kendatipun empat putaran sanksi-saksi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Iran menghentikan kegiatan-kegiatan itu.
Menlu AS Hillary Clinton, Selasa mengatakan konfirmasi bahwa Iran sedang melakukan pengayaan uranium adalah "sangat menyusahkan", kembali menyerukan Teheran menghentikan pekerjaan seperti itu.
Rusia, yang memiliki relatif dekat dengan Iran, juga menyatakan cemas dengan fasilitas baru itu, sementara Inggris dan Prancis juga mendesak diberlakukan sanksi-sanksi ekonomi lebih berat untuk memaksa Teheran menghentikan program nuklirnya.
Tetapi Iran mengancam akan memblokir Selat Hormuz yang strategis jika sanksi-sanksi minyak diberlakukan menyangkut program nuklirnya, yang memicu kecemasan di China.
(H-RN/H-AK)
Pernyataan itu dikemukakan ketika Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner bertemu dengan para pemimpin China dalam usaha mendesak sanksi-saksi terhadap Iran, yang Beijing-- satu pemakai penting minyak Iran -- berulang-ulang menentang.
"Kami mengharapkan Iran dan IAEA bekerja sama dan dengan tulus melakukan usaha penjagaan dan menjernihkan masalah-masalah yang belum diselesaikan dalam program nuklir Iran secepat mungkin," kata juru bicara kementerian luar negeri China Liu Weimin.
IAEA mengatakan Iran memulai pengayaan uranium sampai 20 persen di fasilitas baru di satu bunker bawah tanah di gunung.
Iran, yang menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan-tujuan damai, dan berulang-ulang mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan pengayaan uranium kendatipun empat putaran sanksi-saksi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Iran menghentikan kegiatan-kegiatan itu.
Menlu AS Hillary Clinton, Selasa mengatakan konfirmasi bahwa Iran sedang melakukan pengayaan uranium adalah "sangat menyusahkan", kembali menyerukan Teheran menghentikan pekerjaan seperti itu.
Rusia, yang memiliki relatif dekat dengan Iran, juga menyatakan cemas dengan fasilitas baru itu, sementara Inggris dan Prancis juga mendesak diberlakukan sanksi-sanksi ekonomi lebih berat untuk memaksa Teheran menghentikan program nuklirnya.
Tetapi Iran mengancam akan memblokir Selat Hormuz yang strategis jika sanksi-sanksi minyak diberlakukan menyangkut program nuklirnya, yang memicu kecemasan di China.
(H-RN/H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012
Tags: