Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menargetkan tajak sumur eksplorasi Nuri-1X di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dapat selesai dalam waktu 56 hari dengan target kedalaman sumur 8.800 kaki.

Sumur Eksplorasi Nuri-1X dioperasikan oleh badan operasi bersama antara PT Bumi Siak Pusako dengan PT Pertamina Hulu. Sumur itu berhasil ditajak pada pukul 23.30 WIB, 5 Juni 2022.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan Bumi Siak Pusako dan Pertamina Hulu telah menetapkan dua sumur eksplorasi yang tertuang di dalam work, program & budget (WPnB) 2022.

Setelah pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi yang pertama, SKK Migas sudah melakukan koordinasi dengan kedua kontraktor tersebut untuk mempersiapkan pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi yang kedua.

"Kami optimistis badan operasi bersama Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu dapat merealisasikan program pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022," kata Julius.

Pengeboran Sumur Eksplorasi Nuri-1X menggunakan rig milik TMMJ berkapasitas 1.000 horse power. Kegiatan pengeboran itu akan menembus Formasi Petani, Telisa, Bekasap, dan Pematang dengan harapan dapat menemukan cadangan hidrokarbon pada formasi Bekasap dan Pematang.

Saat ini, SKK Migas terus mendorong pelaksanaan program pengeboran sumur eksplorasi yang telah ditetapkan pada WPnB pada tahun 2022.

Langkah itu untuk mendorong peningkatan cadangan minyak dan gas bumi guna mendukung pencapaian target produksi jangka panjang 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Julius menambahkan bahwa upaya agresif dan masif untuk menemukan cadangan migas yang baru untuk keberlanjutan industri hulu migas nasional di masa yang akan datang tercermin dari jumlah program pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 yang mencapai 42 sumur.

Angka itu lebih banyak dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang berjumlah 28 buah sumur.

"Kami berharap tahun ini bisa mempertahankan success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun lalu yang mencapai 55 persen. Jumlah pengeboran sumur eksplorasi yang jauh lebih besar serta success ratio yang tinggi, maka diharapkan temuan cadangan migas di tahun 2022 akan lebih baik," ujar Julius.
Baca juga: DPR wacanakan proyek panas bumi masuk tupoksi SKK Migas
Baca juga: SKK Migas: Survei seismik subvulkanik Jawa capai 820 km