Sambil menangis, Hasto mengucapkan terima kasih kepada presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menjadi salah satu pengujinya di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Senin.
"Penelitian ini kami persembahkan bagi Ibu Megawati Soekarnoputri sehingga mimpi Ibu, Bung Karno tidak hanya diterima apa adanya, tetapi Bung Karno dengan pemikirannya akan selalu hidup dan menggerakkan Indonesia untuk menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia. Terima kasih," kata Hasto tak bisa menahan haru.
Hasto sempat meneteskan air mata. Maskernya pun dibuka untuk mengusap air mata dan hidungnya. Melihat momen itu, putrinya yang biasa dipanggil Mbak Astri lantas mendekati podium dan memberikan tisu.
Sebelum momen itu terjadi, Hasto menceritakan suatu hal penting bersama Megawati.
"Saya teringat tahun 2008 saat itu di Buleleng. Di pinggir pantai, suasananya enak, kontemplatif, saya bertanya kepada Ibu Mega. Apa mimpi Ibu Mega? Ini belum pernah saya ceritakan. Bu Mega diam sejenak lalu mengatakan kepada saya 'Mimpi saya adalah agar Bung Karno ini diterima sewajarnya di republik ini'," kata Hasto.
Menurut dia, pernyataan Megawati itu luar biasa, apalagi dari pengalaman hidup Megawati bagaikan falsafah Jawa cokro manggilingan.
"Kami tahu apa yang terjadi dengan Bung Karno. Pernah suatu ketika tanpa proses hukum yang jelas Ibu Mega menengok Bung Karno membawa makanan," kata Hasto.
Ia melanjutkan, "Ransum makanan yang mau dikasih kepada proklamator yang berjuang sejak usia 16 tahun keluar masuk penjara dengan penuh keyakinan berjuang bagi kepentingan negara lebih penting daripada keluarga, makanan ini diaduk-aduk dengan bayonet."
"Ibu Mega mengatakan 'Setop hujat Pak Harto'. Ibu Mega melakukan langkah rekonsiliasi nasional. Bahkan, tidak ada dendam sedikit pun dari Ibu Mega. Pemerintahan dibangun mengatasi krisis yang menyengsarakan rakyat," ucapnya.
Hasto lantas bertanya, "Mengapa dengan pengalaman luar biasa itu Ibu Mega melarang agar Pak Harto jangan dihujat?"
"Ibu Mega mengatakan, 'Saya tidak ingin seorang pemimpin dipuja ketika berkuasa dan dihujat ketika tidak berkuasa. Biarlah itu jadi pengalaman Bung Karno saja'. Menurut saya ini luar biasa," ucap Hasto.
Megawati hanya punya cita-cita sederhana, yaitu bagaimana Bung Karno diterima apa adanya.
Baca juga: Megawati jadi penguji sidang promosi doktor Hasto Kristiyanto
Baca juga: Hasto: Pemikiran geopolitik Soekarno pengaruhi pembebasan Irian Barat