Laskar Rempah kembali lanjutkan pelayaran setelah singgah di Sulsel
6 Juni 2022 18:50 WIB
Laskar Rempah yang akan melanjutkan pelayaran menelusuri jalur rempah melalui KRI Dewaruci di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulsel, Senin (6/06/2022). ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah
Makassar (ANTARA) - Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah atau Laskar Rempah kembali melanjutkan pelayaran melalui Program Napak Tilas Jalur Rempah ke Baubau-Buton usai menyambangi Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai tujuan kunjungan kedua setelah Surabaya.
"Alhamdulillah ajang ini berjalan dengan baik. Hari ini kita saksikan pelepasan KRI Dewaruci setelah dua-tiga hari yang lalu di tempat yang sama kita juga menerima mereka," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel Prof Jufri di Makassar, Senin.
Jufri menyebutkan Laskar Rempah menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu titik persinggahan mereka karena memang menjadi poros yang menentukan jalur perdagangan rempah di masanya yang hingga sampai hari ini, Pemprov Sulsel tetap komitmen untuk menjaga, mengembangkan, mendorong rempah-rempah ini.
Baca juga: Wali Kota Makassar jamu peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah
Disebutkan, Pemprov Sulsel telah mengekspor senilai Rp54 miliar lebih rempah-rempah ke berbagai negara Asia, seperti kemiri, cengkih, kayu manis.
Sejumlah daerah penghasil rempah di Sulsel yakni Kabupaten Barru, Sinjai, Bulukumba, Malino-Gowa, Enrekang, Maros dan Bone.
Jufri menyebut Laskar Rempah yang terdiri dari perwakilan 34 provinsi se-Indonesia merupakan calon pemimpin bangsa. Perjalanan jalur rempah bernilai edukasi yang diberikan kepada generasi muda untuk tidak melupakan nilai kesejarahan terkait jalur rempah.
"Melalui giat ini diharapkan aspek kebudayaan jalur rempah ini tidak hilang begitu saja. Tetap bisa dikenang, yang memang sampai hari ini menjadi pelajaran kita di sejarah bahwa jalur rempah ini memang sesuatu yang sangat jaya di masanya," kata Jufri.
Baca juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah pelajari sejarah Sulsel di Somba Opu
Saat berada di Sulsel, Laskar Rempah telah diberikan penjelasan mengenai sejarah dan kejayaan Benteng Somba Opu, serta napak tilas jejak perdagangan rempah masa lampau yang terjadi di Makassar.
Selain itu, para rombongan juga telah menyaksikan pameran jalur rempah yang diselenggarakan oleh Badan Kelestarian Cagar Budaya di Benteng Rotterdam.
Mereka mendapatkan informasi pengetahuan tentang kesejarahan dari jalur rempah ini sekaligus menikmati kuliner-kuliner khas Sulawesi Selatan yang semua bahan bahannya itu menggunakan banyak rempah, misal coto makasar, konro, palekko dan lainnya.
Sekretaris Daerah Makassar Muh Ansar mengatakan budaya-budaya Indonesia serta kedaulatan Indonesia telah terbangun oleh ragam budaya. Makassar adalah salah satu jalur rempah yang tercatat dalam sejarah.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Makassar, kami mengucapkan selamat jalan dan selamat melanjutkan perjalanan. Semoga selama berstandar di pelabuhan Makassar dapat menambah keindahan perjalanan peserta budaya jalur rempah," ujarnya.
Baca juga: Menteri Nadiem berangkatkan pelayaran Jalur Rempah Nusantara
Baca juga: Mendikbudristek lepas kapal Muhibah Budaya Jalur Rempah
"Alhamdulillah ajang ini berjalan dengan baik. Hari ini kita saksikan pelepasan KRI Dewaruci setelah dua-tiga hari yang lalu di tempat yang sama kita juga menerima mereka," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel Prof Jufri di Makassar, Senin.
Jufri menyebutkan Laskar Rempah menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu titik persinggahan mereka karena memang menjadi poros yang menentukan jalur perdagangan rempah di masanya yang hingga sampai hari ini, Pemprov Sulsel tetap komitmen untuk menjaga, mengembangkan, mendorong rempah-rempah ini.
Baca juga: Wali Kota Makassar jamu peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah
Disebutkan, Pemprov Sulsel telah mengekspor senilai Rp54 miliar lebih rempah-rempah ke berbagai negara Asia, seperti kemiri, cengkih, kayu manis.
Sejumlah daerah penghasil rempah di Sulsel yakni Kabupaten Barru, Sinjai, Bulukumba, Malino-Gowa, Enrekang, Maros dan Bone.
Jufri menyebut Laskar Rempah yang terdiri dari perwakilan 34 provinsi se-Indonesia merupakan calon pemimpin bangsa. Perjalanan jalur rempah bernilai edukasi yang diberikan kepada generasi muda untuk tidak melupakan nilai kesejarahan terkait jalur rempah.
"Melalui giat ini diharapkan aspek kebudayaan jalur rempah ini tidak hilang begitu saja. Tetap bisa dikenang, yang memang sampai hari ini menjadi pelajaran kita di sejarah bahwa jalur rempah ini memang sesuatu yang sangat jaya di masanya," kata Jufri.
Baca juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah pelajari sejarah Sulsel di Somba Opu
Saat berada di Sulsel, Laskar Rempah telah diberikan penjelasan mengenai sejarah dan kejayaan Benteng Somba Opu, serta napak tilas jejak perdagangan rempah masa lampau yang terjadi di Makassar.
Selain itu, para rombongan juga telah menyaksikan pameran jalur rempah yang diselenggarakan oleh Badan Kelestarian Cagar Budaya di Benteng Rotterdam.
Mereka mendapatkan informasi pengetahuan tentang kesejarahan dari jalur rempah ini sekaligus menikmati kuliner-kuliner khas Sulawesi Selatan yang semua bahan bahannya itu menggunakan banyak rempah, misal coto makasar, konro, palekko dan lainnya.
Sekretaris Daerah Makassar Muh Ansar mengatakan budaya-budaya Indonesia serta kedaulatan Indonesia telah terbangun oleh ragam budaya. Makassar adalah salah satu jalur rempah yang tercatat dalam sejarah.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Makassar, kami mengucapkan selamat jalan dan selamat melanjutkan perjalanan. Semoga selama berstandar di pelabuhan Makassar dapat menambah keindahan perjalanan peserta budaya jalur rempah," ujarnya.
Baca juga: Menteri Nadiem berangkatkan pelayaran Jalur Rempah Nusantara
Baca juga: Mendikbudristek lepas kapal Muhibah Budaya Jalur Rempah
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: