Islamabad (ANTARA News) - Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menawarkan pengunduran diri Selasa malam beberapa jam setelah Mahkamah Agung memperingatkan diskualifikasi perdana menteri karena gagal bertindak atas perintah pengadilan membuka kembali kasus korupsi presiden.

Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Syed Yusuf Raza Gilani memimpin pertemuan darurat ketua-ketua partai sekutu di parlemen di kepresidenan untuk membahas situasi, kata juru bicara presiden.

Juru bicara Farhatullah Babar mengatakan bahwa pertemuan membahas situasi politik saat ini dengan referensi khusus perkembangan paling baru.

Para ketua partai sekutu parlemen mengusulkan agar sidang Majelis Nasional akan segera digelar untuk membahas isu-isu politik terbaru.

Saluran TV swasta melaporkan bahwa Presiden Zardari menawarkan pengunduran selama pertemuan itu, tapi mengatakan bahwa partai sekutu dan parlemen serta majelis provinsi telah memilihnya sebagai presiden.

Media lokal mengutip presiden mengatakan bahwa dia tidak takut ancaman apapun karena dia telah memberikan banyak pengorbanan.

Juru bicara Farhatullah Babar mengatakan bahwa dalam usulan yang jelas oleh para ketua partai diputuskan bahwa sidang Majelis Nasional akan digelar pada Kamis 12 Januari.

Sebelum sidang Majelis Nasional, pertemuan bersama antar pihak-pihak di parlemen juga akan diadakan di rumah gedung parlemen untuk menyusun strategi yang akan disepakati selama sidang Majelis Nasional.

Presiden telah khusus datang dari Karachi untuk menghadiri pertemuan partai-partai sekutu di parlemen, kata juru bicara itu.
(H-AK/S004)