Medan (ANTARA News) - Dinas Pertanian Sumatera Utara (Distan Sumut) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai munculnya hama bagi tanaman yang disebabkan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di daerah itu dalam beberapa waktu terakhir.

"Biasanya, cuaca ekstrem itu bisa memunculkan hama wereng," katanya Kepala Distan Sumut HM Roem kepada ANTARA News, di Medan, Rabu.

Sebagai daerah sentra pertanian, kata Roem, Sumut memiliki tanaman pangan seperti padi, umbiaan, kacangan, jagung, kedelai, palawijaya serta holtikultura seperti sayur, buah-buahan, bunga-bungaan, dan biofarmaka.

Dua jenis produksi pertanian tersebut cukup rentan terhadap penyakit tanaman sehingga harus mendapatkan perawatan dan pengawasan secara teratur.

Karena itu, pihaknya terus mengawasi kondisi pertanian di Sumut disebabkan adanya perubahan iklim yang memunculkan cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan perubahan iklim, termasuk dengan masih banyaknya curah hujan, dikhawatirkan dapat mempengaruhi dinamika tanaman karena berpotensi memunculkan hama wereng.

"Untuk tanaman padi, umumnya muncul penyakit kresek," katanya.

Berdasarkan pemantauan dalam tahun 2011, terdapat 113,4 hektar area pertanian di Sumut yang mengalami serangan hama akibat cuaca ekstrem tersebut.

Daerah yang mengalami serangan hama itu adalah Kabupaten Labuhan Batu (105 hektar), Langkat (0,4 hektar), dan Labuhan Batu Utara (delapan hektar).

"Untung saja serangan hama itu masih kategori ringan," kata Roem.

Selain hama tanaman, perubahan iklim yang terjadi juga dapat menimbulkan kondisi yang lebih parah yakni kebanjiran yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

"Efeknya bisa lebih parah lagi yakni menyebabkan `puso` atau gagal panen," katanya.