Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu pagi bergerak menguat tipis lima poin seiring dengan menguatnya mata uang negara kawasan Asia.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Rabu pagi menguat lima poin menjadi Rp9.140 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.145 per dolar AS.

"Mata uang Asia menguat termasuk rupiah. Pasar AS dan Eropa ditutup naik tadi malam. Sentimen positif ini kemungkinan menjalar ke pasar Asia hari ini dan nilai tukar dalam negeri berpotensi menguat," kata pengamat pasar uang, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, lelang pertama surat utang negara (SUN) di tahun 2012 untuk 2 seri SPN dan 3 reopening fixed rate SUN, berhasil menyedot penawaran masuk sebesar Rp27,7 triliun dari target indikatif Rp7 triliun.

"Kondisi itu salah satu faktor rupiah menguat," kata dia.

Dari penawaran itu, kata dia, panitia lelang memutuskan menyerap sebesar Rp10 triliun. Penawaran terbesar untuk SPN 1 tahun dan SUN 20 tahun.

Ia menambahkan, lelang SUN global dalam dolar AS seri RI0142 dengan tenor 30 tahun senilai 1,75 miliar dolar AS dengan kupon 5,25 persen berhasil menyedot oversubscription sebesar 2,06 kali.

Dikemukakan, distribusi investor pembeli SUN global tersebut adalah 51 persen investor dari AS, 37 persen investor Asia, dan 12 persen investor Eropa, dengan komposisi 73 persen bank, 20 persen asuransi, empat persen dana pensiun, dan tiga persen `private banking`.

"Tingginya porsi bank untuk SUN global ini merupakan respon dari naiknya peringkat utang Indonesia menjadi investasi. Minat beli SUN masih tinggi, sebagai indikasi likuiditas yang masih memadai dan pasar yang menarik," katanya.