Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan tambahan pembangkit listrik berdaya 4 ribu Mega Watt tiap tahunnya hingga 2014 mendatang guna mengimbangi pertumbuhan industri yang terus berkembang.
"Untuk mengimbangi pertumbuhan industri membutuhkan tambahan pembangkit empat ribu MW per tahun hingga 2014 nanti," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman, dalam acara Kunjungan dan Pengiriman Perdana Boiler PLTU Sanggau 2x7 MW di PT ZUG Industry Indonesia, Jakarta, Selasa.
Jarman mengatakan bahwa setelah tahun 2014, kebutuhan tersebut akan kembali naik hingga lima ribu MW per tahun, oleh karena itu keberadaan industri boiler di Indonesia sangat dibutuhkan. Dia juga mengatakan bahwa untuk kebutuhan pembangkit listrik di Asia, Indonesia berada diurutan ketiga dibawah China dan India.
"Dengan gambaran tersebut, kita membutuhkan industri yang bisa memenuhi kebutuhan dari pasar yang sangat tinggi," tambah Jarman.
Jarman menambahkan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas sampai 10 MW sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Namun untuk kapasitas yang lebih besar masih menggunakan komponen campuran dari dalam dan luar negeri.
"Berbeda dengan pembangkit dengan kapasitas diatas 100 MW, kita masih harus mengimpor," lanjut Jarman.
Namun, lanjut Jarman, apabila sebagian besar permintaan pasar akan boiler itu dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri, maka akan jauh lebih baik. Dan hal tersebut juga akan berimbas pada terbukanya lapangan kerja baru, serta membantu pertumbuhan ekonomi.
Kebutuhan akan pembangkit listrik tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia, khususnya untuk Indonesia bagian timur, pembangkit listrik dengan kapasitas 7-10 MW sangat dibutuhkan, karena di daerah itu permintaan listrik masih sedikit.
"Permintaan di wilayah Indonesia bagian timur masih sedikit untuk saat ini, akan tetapi apabila permintaan meningkat tentu saja kapasitasnya juga akan ditingkatkan," kata Jarman.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha PT ZUG Industry Indonesia, Heri Purnomo, mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan akan pembangkit listrik tersebut pihaknya telah menambah investasi sebesar 15 juta dolar.
"Kami telah meningkatkan kemampuan keahlian teknik lokal untuk melakukan konseptual desain dan desain rinci untuk PLTU hingga kapasitas 30 MW," kata Heri.
Selain hal itu, perusahaan yang berdiri tahun 2004 tersebut juga telah mengerjakan sejumlah proyek PLTU skala kecil sebagai pengganti pembangkit diesel di Filipina, Vietnam dan lainnya.
(V003)
Indonesia butuh tambahan pembangkit listrik 4 ribu MW
10 Januari 2012 16:55 WIB
ilustrasi PLTU. (FOTO ANTARA/Henky Mohari)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012
Tags: