Kota Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, drh. Faralinda Sari, mengatakan sebanyak 33 ekor sapi di Riau positif diserang penyakit mulut dan kuku (PMK) berdasarkan hasil uji sampel yang dikeluarkan Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

"Berdasarkan uji sampel itu, dari 33 ekor sapi positif PMK itu berasal dari Kabupaten Inderagiri Hilir 11 ekor, dan 17 ekor dari Kabupaten Siak dan lima ekor berasal dari Kabupaten Rokan Hulu," kata Faralinda di Pekanbaru, Minggu.

Dia mengatakan, di Kabupaten Rokan Hulu adalah kasus PMK pertama kali ditemukan di Riau, dengan lima ekor sapi positif terjangkit PMK.

Baca juga: Hewan ternak terjangkit PMK di Kabupaten Solok tambah jadi 92 kasus

Berikutnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau juga mendapati ada puluhan ekor sapi di Kabupaten Siak dan Indragiri Hilir (Inhil) juga dinyatakan positif terkena PMK.

"Kita sudah menerima hasil Labor dari Veteriner Bukittinggi terhadap sampel sapi yang ada di Inhil dan Siak yang sebelumnya dicurigai PMK. Ternyata hasilnya benar, sapi di dua kabupaten ini juga positif PMK," kata Fara.

Karenanya kepada peternak di tiga daerah ini, yakni Rohul, Siak dan Inhil agar tidak mengirimkan ternak sapinya ke daerah lain sebab dikhawatirkan bisa menularkan PMK ke daerah lain.

Baca juga: Guru Besar IPB sebut tingkat kematian ternak akibat PMK rendah
Baca juga: Ratusan ternak PMK, Bupati Kediri minta polisi awasi jalur tikus