Gunung Marapi kembali semburkan abu vulkanik
10 Januari 2012 11:17 WIB
Aktivitas Marapi Gunung Marapi kembali mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Daerah Koto Tuo, Nagari Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu (10/12). Pos Pengamatan Gunung Merapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bukittinggi, mengatakan status marapi masih waspada level II, dan melarang masyarakat untuk mendaki gunung tersebut. (FOTO ANTARA/Arif Pribadi) ()
Bukittinggi (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di daerah Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB kembali menyemburkan abu vulkanik.
Semburan abu vulkanik dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu hanya setinggi 50 meter dari puncak gunung dan berlangsung sekitar empat menit.
Setelah abu vulkanik pecah di sekitar lereng gunung, lalu muncul asap putih tebal setinggi 50 - 100 meter dari puncak kawah. Asap putih tebal berlangsung cukup lama sekitar 10 menit.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittingi, Suparmo, Selasa, menyebutkan, dibandingkan dengan bulan lalu aktivitas Gunung Marapi sudah mulai menurun ditandai dengan berkurangnya letusan, embusan dan abu vulkanik.
Seismometer dan satu digital analog pada ketinggian 2.000 meter di Nagari Batu Palano dan satu alat lainnya ditempatkan pada ketinggian 1.500 meter di Nagari Lasi, mendeteksi gunung hanya mengalami 1 hingga 2 kali letusan sehari.
Sementara beberapa bulan yang lalu, gunung dalam sehari mengeluarkan letusan sebanyak 14 kali. Tidak itu saja, gunung hampir tiap hari menyemburkan asap hitam disertai abu vulkanik.
Dia mengingatkan, meski Gunung Marapi menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik, namun masyarakat tetap dilarang mendekati hingga tiga kilometer dari puncaknya.
(KR-AH/Y008)
Semburan abu vulkanik dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu hanya setinggi 50 meter dari puncak gunung dan berlangsung sekitar empat menit.
Setelah abu vulkanik pecah di sekitar lereng gunung, lalu muncul asap putih tebal setinggi 50 - 100 meter dari puncak kawah. Asap putih tebal berlangsung cukup lama sekitar 10 menit.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittingi, Suparmo, Selasa, menyebutkan, dibandingkan dengan bulan lalu aktivitas Gunung Marapi sudah mulai menurun ditandai dengan berkurangnya letusan, embusan dan abu vulkanik.
Seismometer dan satu digital analog pada ketinggian 2.000 meter di Nagari Batu Palano dan satu alat lainnya ditempatkan pada ketinggian 1.500 meter di Nagari Lasi, mendeteksi gunung hanya mengalami 1 hingga 2 kali letusan sehari.
Sementara beberapa bulan yang lalu, gunung dalam sehari mengeluarkan letusan sebanyak 14 kali. Tidak itu saja, gunung hampir tiap hari menyemburkan asap hitam disertai abu vulkanik.
Dia mengingatkan, meski Gunung Marapi menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik, namun masyarakat tetap dilarang mendekati hingga tiga kilometer dari puncaknya.
(KR-AH/Y008)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012
Tags: