Cilegon (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang mengimbau warga Kota Cilegon mewaspadai bencana banjir karena selama tiga hari ke depan curah hujan cukup tinggi.
"Kami mencatat curah hujan sejak tanggal 1 sampai 8 Januari mencapai 167 milimeter dan dipastikan terjadi banjir," kata Koordinator Unit Analisa BMKG Serang Halim Perdanakusumah, Selasa.
Ia mengatakan, selama ini diprakirakan curah hujan meningkat dan peluang hujan pagi atau malam hari.
Peluang hujan dipastikan terus menerus sehingga berpotensi terjadi banjir di sejumlah daerah di Kota Cilegon.
"Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus khususnya yang tinggal di bantaran sungai," katanya.
Menurut dia, puncak hujan akan terjadi awal Februari karena saat ini curah hujan tidak menentu, terkadang pagi, siang, sore, dan malam hari.
Frekuensi hujan sering terjadi dengan kapasitas sedang dan ringan sehingga warga Kota Cilegon diminta tetap waspada.
"Kami sudah menyampaikan kewaspadaan pada Pemerintah Kota Cilegon selama tiga hari ke depan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, ratusan rumah di tiga kelurahan yang terendam banjir, yakni Tegal Ratu, Kubangsari, dan Samangraya Kota Cilegon.
Menurut sejumlah warga Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, mengatakan bahwa banjir yang merendam rumah warga iiu akibat curah hujan cukup tinggi dan adanya pembangunan pengurukan yang dilakukan oleh PT Krakatau Posco sehingga air tidak bisa mengalir ke sejumlah sungai di wilayah itu.
Akibat banjir tersebut, ratusan kepala keluarga di wilayah itu terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Untuk mengatasi genangan air, warga membongkar salah satu urukan sejenis tanggul yang menghalangi aliran sungai di dekat lokasi kegiatan industri PT Krakatau Posco.
"Kami malam ini tinggal di pengungsian dan membuat dapur umum, karena banjir belum juga surut," kata Edi, warga Kubangsari, Kota Cilegon. (MSR/S006)
BMKG imbau warga Cilegon waspadai banjir
10 Januari 2012 00:12 WIB
Seorang petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Banten membaca arah angin di Serang, Banten. (FOTO ANTARA/Asep Fathulrahman)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012
Tags: