Jakarta (ANTARA News) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan lima perusahaan dapat melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) pada kuartal pertama tahun 2012.

"Hari ini Minna Padi Investama telah resmi listing di BEI. Dan di dalam pipeline BEI ada empat perusahaan lagi yang akan mecatatkan sahamnya, dengan begitu pada kuartal I tahun ini diproyeksikan ada lima emiten baru yang IPO," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, empat perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI itu menggunakan laporan keuangan per Desember 2011, maka diperkirakan perusahaan itu bakal masuk di akhir Januari hingga awal Maret 2012.

Namun, Eddy belum memberitahukan lebih jauh perusahaan apa saja yang akan melaksanakan penawaran umum saham perdana (IPO) itu.

"Kalau dilihat kuartal pertama ini yang mencatatkan saham mungkin baru beberapa saja dikarenakan pada kuartal ini biasanya yang muncul hanya beberapa perusahaan yang diproses di bulan Desember 2011," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mengeluarkan surat efektif IPO, yakni PT Tiphone Mobile Indonesia yang berencana mengeluarkan 1,35 miliar lembar saham dengan nilai emisi Rp418,5 miliar.

Tiphone merupakan, perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon selular berikut suku cadang, aksesoris, pulsa serta jasa perbaikan dan penyedia konten melalui anak perusahaan.

Dana hasil dari IPO rencananya, setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 88,58 persen akan digunakan untuk melunasi utang PT Telesindo Shop, anak perusahaan dengan kepemilikan 99,95 persen, kepada PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp360 miliar, kata Ketua Bapepam-LK, Nurhaida dalam siaran persnya.

Sisanya, lanjut dia, sekitar 11,42 persen akan digunakan untuk membiayai modal kerja perseroan dan anak perusahaan nantinya.

Selain itu, PT Surya Esa Perkasa juga berencana untuk melakukan IPO dengan melepas 25 persen sahamnya, atau sebanyak 250 juta lembar saham.

Dalam prospektus ringkas yang diterbitkan perusahaan dikemukakan, dana IPO akan digunakan untuk pengembangan kilang sebanyak 75 persen yang rencananya akan dimulai pada kuartal II-2012. Sisanya sebanyak 25 persen akan digunakan untuk membayar utang kepada Bank UOB Indonesia.
(T.KR-ZMF/E008)