Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI, Wan Abubakar menyatakan, subsidi pupuk perlu ditinjau ulang.
"Subsidi pupuk bagi petani perlu ditinjau ulang. Karena dengan ada
subsidi, petani tetap kesulitan mendapatkan pupuk. Lagi pula, petani
mendapatkan pupuk tidak pada musim tanam," kata Wan kepada ANTARA News
di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Ia juga menyatakan, subsidi pupuk juga tidak menjamin pemerataan pupuk bagi petani.
"Saya melihat tidak menjamin sama sekali adanya pemerataan. Saya bahkan
menilai, subsidi pupuk itu dihapus saja," kata politisi dari PPP itu.
Ia menyebutkan, seharusnya pemerintah mensubsidi hasil-hasil produksi petani.
"Seperti subsidi beras oleh pemerintah. Dengan subsidi itu, petani bisa
mendapatkan kepastian menjual hasil pertaniannya dan Bulog bisa
menyalurkan beras kepada masyarakat," kata Wan Abubakar.
Selain itu, subsidi pupuk juga banyak mengalami masalah seperti
permainan para penyalur dan agen, harga yang melebihi Harga Enceran
Tertinggi (HET).
"Permainan pupuk sangat kental dan rentan dari berbagai sisi,
penyaluran. Siapa yang bisa menjamin harga yang sampai ke petani sama
seperti yang ditetapkan," kata Wan. (Zul)
Subsidi pupuk perlu ditinjau ulang
9 Januari 2012 14:06 WIB
Pekerja memindahkan pupuk yang akan dikirim ke berbagai daerah ke dalam kapal, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. (FOTO ANTARA/Fikri Adin)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012
Tags: