Samarinda (ANTARA) - Ekspor nonmigas dari Provinsi Kalimantan Timur ke sejumlah negara tujuan pada periode Januari - April 2022 mencapai 8,7 miliar dolar AS, dengan komoditas yang diekspor berupa hasil tambang, hasil industri, dan hasil pertanian.

"Untuk hasil tambang, nilai ekspor pada Januari - April 2022 mencapai 7 miliar dolar AS, atau dengan nilai tertinggi dari dua komoditas lainnya," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Jumat.

Hasil tambang senilai 7 miliar dolar ini mengalami kenaikan sebesar 69,64 persen, jika dibandingkan dengan periode Januari - April 2021 yang tercatat 4,13 miliar dolar AS.

Kemudian hasil industri pada periode Januari - April 2022 tercatat 1,7 miliar dolar AS, mengalami peningkatan 37,59 persen jika dibandingkan dengan periode Januari - April 2021 yang tercatat 1,23 miliar dolar.

Selanjutnya adalah ekspor hasil pertanian pada Januari - April 2022 dengan nilai 0,24 juta dolar AS, terjadi penurunan 91,63 persen jika dibandingkan periode Januari - April 2021 yang sebesar 2,8 juta dolar.

Selain ekspor nonmigas, lanjutnya, di periode Januari - April 2022, Kaltim juga melakukan ekspor migas senilai 759,86 juta dolar AS, terjadi peningkatan signifikan hingga mencapai 316,22 persen ketimbang Januari - April 2021 yang tercatat 182,56 juta dolar.

Ekspor migas ini terbagi dari dua komoditas, yakni hasil minyak senilai 233,28 juta dolar AS, kemudian ekspor gas senilai 526,58 juta dolar AS.

Untuk ekspor migas pada Januari - April 2022 terdapat beberapa negara sebagai tujuan ekspor dari Kaltim, antara lain ke Jepang dengan nilai 283,83 juta dolar, kemudian ke negara lainnya sebesar 476,03 juta dolar.

"Sedangkan ekspor nonmigas antara lain ke China sebesar 2,33 miliar dolar, ke India 1,62 miliar dolar, ke Filipina 859,16 juta dolar, ke Jepang 653,47 juta dolar, ke Malaysia 658,34 juta dolar, ke Taiwan 323,47 juta dolar, dan ekspor nonmigas ke Vietnam sebesar 311 juta dolar," katanya.