Rubel jatuh di bawah 62 terhadap dolar, saham Rusia tergelincir
3 Juni 2022 17:12 WIB
Arsip Foto - Seorang pelanggan menyerahkan uang kertas dan koin rubel Rusia kepada seorang penjual di sebuah pasar di Omsk, Rusia, Jumat (18/2/2022). ANTARA/REUTERS/Alexey Malgavko/am.
Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia jatuh di bawah 62 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, dan kehilangan lebih dari satu persen terhadap euro karena permintaan asing untuk rubel buat membayar gas Rusia melemah.
Pada pukul 07.57 GMT, rubel melemah 0,9 persen terhadap dolar pada 62,17 dan telah melemah 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 66,29 terhadap euro.
Rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang tahun ini, didorong secara artifisial oleh kontrol modal yang diberlakukan Rusia setelah memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Rubel melemah menuju 62 terhadap dolar, saham Rusia jatuh
Persyaratan pembayaran gas baru untuk konsumen Uni Eropa yang memerlukan konversi mata uang asing menjadi rubel dan penurunan impor juga telah mendukung mata uang Rusia, membantunya menghindari rintangan ekonomi di dalam negeri dan risiko gagal bayar yang menjulang pada utang negara.
Sebagian besar pembayaran gas jatuh tempo pada Mei, Gazprom dan Kremlin mengatakan, dan perusahaan Jerman, Italia dan Prancis setuju untuk menggunakan skema baru di mana pembayaran akhir dilakukan dalam rubel. Pembeli dari Denmark, Belanda, Bulgaria, Polandia dan Finlandia dihentikan setelah menolak membayar di bawah aturan baru.
Mengikuti aktivitas yang lebih rendah dari pembeli gas asing untuk menukar valas dengan rubel, euro terus meningkat terhadap rubel dan dolar, kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan, menunjukkan bahwa rubel mungkin telah menemukan keseimbangan antara penawaran dan permintaan terhadap euro dan dolar AS.
Promsvyazbank memperkirakan rubel akan sedikit melemah pada Jumat untuk tetap diperdagangkan di bawah 62 per dolar AS karena pelaku pasar menutup posisi jual mereka, kata catatan itu.
Baca juga: Dolar sedikit melemah di Asia, menjelang laporan data pekerjaan AS
Di pasar obligasi domestik, imbal hasil obligasi pemerintah OFZ 10-tahun turun menjadi 9,11 persen, terendah sejak awal 2022, setelah Rusia mencatat harga konsumen datar setelah deflasi moderat minggu sebelumnya.
Dengan indeks harga konsumen tidak berubah dalam seminggu hingga 27 Mei, analis menyatakan bahwa bank sentral dapat terus memangkas suku bunga pada pertemuan dewan berikutnya pada 10 Juni, setelah memangkas suku bunga menjadi 11 persen minggu lalu.
Indeks saham Rusia juga tergelincir. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 1,5 persen menjadi 1.178,5 poin, sedangkan indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,4 persen menjadi 2.329,8 poin.
Pada pukul 07.57 GMT, rubel melemah 0,9 persen terhadap dolar pada 62,17 dan telah melemah 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 66,29 terhadap euro.
Rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang tahun ini, didorong secara artifisial oleh kontrol modal yang diberlakukan Rusia setelah memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Rubel melemah menuju 62 terhadap dolar, saham Rusia jatuh
Persyaratan pembayaran gas baru untuk konsumen Uni Eropa yang memerlukan konversi mata uang asing menjadi rubel dan penurunan impor juga telah mendukung mata uang Rusia, membantunya menghindari rintangan ekonomi di dalam negeri dan risiko gagal bayar yang menjulang pada utang negara.
Sebagian besar pembayaran gas jatuh tempo pada Mei, Gazprom dan Kremlin mengatakan, dan perusahaan Jerman, Italia dan Prancis setuju untuk menggunakan skema baru di mana pembayaran akhir dilakukan dalam rubel. Pembeli dari Denmark, Belanda, Bulgaria, Polandia dan Finlandia dihentikan setelah menolak membayar di bawah aturan baru.
Mengikuti aktivitas yang lebih rendah dari pembeli gas asing untuk menukar valas dengan rubel, euro terus meningkat terhadap rubel dan dolar, kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan, menunjukkan bahwa rubel mungkin telah menemukan keseimbangan antara penawaran dan permintaan terhadap euro dan dolar AS.
Promsvyazbank memperkirakan rubel akan sedikit melemah pada Jumat untuk tetap diperdagangkan di bawah 62 per dolar AS karena pelaku pasar menutup posisi jual mereka, kata catatan itu.
Baca juga: Dolar sedikit melemah di Asia, menjelang laporan data pekerjaan AS
Di pasar obligasi domestik, imbal hasil obligasi pemerintah OFZ 10-tahun turun menjadi 9,11 persen, terendah sejak awal 2022, setelah Rusia mencatat harga konsumen datar setelah deflasi moderat minggu sebelumnya.
Dengan indeks harga konsumen tidak berubah dalam seminggu hingga 27 Mei, analis menyatakan bahwa bank sentral dapat terus memangkas suku bunga pada pertemuan dewan berikutnya pada 10 Juni, setelah memangkas suku bunga menjadi 11 persen minggu lalu.
Indeks saham Rusia juga tergelincir. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 1,5 persen menjadi 1.178,5 poin, sedangkan indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,4 persen menjadi 2.329,8 poin.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: