Kemenkop: Program penguatan usaha mikro berjalan baik
3 Juni 2022 16:02 WIB
Dokumentasi. Tangkapan layar Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya dalam Webinar Think 20 (T20), Jakarta, Selasa (17/5/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan bahwa program-program yang berkaitan dengan penguatan usaha mikro berjalan dengan baik sepanjang tahun 2022.
“Kondisi yang baik ini memacu semangat kami di Deputi Usaha Mikro untuk lebih dapat berkontribusi mencapai semua target yang telah ditetapkan,” kata Deputi Usaha Mikro Kemenkop Eddy Satriya dalam jumpa pers secara virtual, Jakarta, Jumat.
Pelbagai program yang dijalankan Deputi Usaha Mikro merupakan bagian dari rangkaian penguatan dan pengembangan kemajuan bidang usaha mikro agar dapat naik kelas.
Sejumlah program yang telah dilaksanakan antara lain Transformasi Usaha Mikro (Transfumi) dari informal ke formal dengan melakukan fasilitasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui koordinasi bersama pemerintah daerah dan asosiasi untuk mencapai 1,2 juta NIB secara nasional.
Kemudian, fasilitasi pendaftaran sertifikasi kepada usaha mikro dalam program Hak Merek kepada 200 pelaku Usaha Mikro (UMik), Sertifikasi Jaminan Produk Halal kepada 60 pelaku UMik, Izin Edar MD kepada 24 pelaku Umik, dan Penyuluhan Keamanan Pangan untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) sebanyak 100 UMik.
Eddy menyatakan bahwa pihaknya juga telah memfasilitasi usaha mikro berpromosi di berbagai ajang guna mendukung pelaksanaan G20, seperti dalam perlombaan MotoGP Mandalika 2022 di Nusa Tenggara Barat, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Batam Kepulauan Riau, serta perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali.
“Bukan hanya akses berusaha dan pameran, untuk mendukung event G20 juga dilaksanakan pelatihan kompetensi untuk bidang ekspor dan barista kepada pelaku usaha mikro,” ungkap dia.
Selanjutnya, 250 usaha mikro telah diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang berkolaborasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Gojek, Grab, Shopee, dan Blibli, agar dapat masuk ke dalam laman (LKPP) atau pelbagai platform e-commerce.
“Dari 250 usaha mikro itu, ada sekitar 70 persen yang masuk ke laman LKPP,” kata Eddy.
Baca juga: Teten: Kemenkop dukung pengembangan kopi rakyat dari hulu ke hilir
Baca juga: Kemenkop usul koperasi bangun industri sawit rakyat
Baca juga: Kemenkop targetkan bangun enam rumah produksi bersama UMKM pada 2023
“Kondisi yang baik ini memacu semangat kami di Deputi Usaha Mikro untuk lebih dapat berkontribusi mencapai semua target yang telah ditetapkan,” kata Deputi Usaha Mikro Kemenkop Eddy Satriya dalam jumpa pers secara virtual, Jakarta, Jumat.
Pelbagai program yang dijalankan Deputi Usaha Mikro merupakan bagian dari rangkaian penguatan dan pengembangan kemajuan bidang usaha mikro agar dapat naik kelas.
Sejumlah program yang telah dilaksanakan antara lain Transformasi Usaha Mikro (Transfumi) dari informal ke formal dengan melakukan fasilitasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui koordinasi bersama pemerintah daerah dan asosiasi untuk mencapai 1,2 juta NIB secara nasional.
Kemudian, fasilitasi pendaftaran sertifikasi kepada usaha mikro dalam program Hak Merek kepada 200 pelaku Usaha Mikro (UMik), Sertifikasi Jaminan Produk Halal kepada 60 pelaku UMik, Izin Edar MD kepada 24 pelaku Umik, dan Penyuluhan Keamanan Pangan untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) sebanyak 100 UMik.
Eddy menyatakan bahwa pihaknya juga telah memfasilitasi usaha mikro berpromosi di berbagai ajang guna mendukung pelaksanaan G20, seperti dalam perlombaan MotoGP Mandalika 2022 di Nusa Tenggara Barat, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Batam Kepulauan Riau, serta perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali.
“Bukan hanya akses berusaha dan pameran, untuk mendukung event G20 juga dilaksanakan pelatihan kompetensi untuk bidang ekspor dan barista kepada pelaku usaha mikro,” ungkap dia.
Selanjutnya, 250 usaha mikro telah diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang berkolaborasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Gojek, Grab, Shopee, dan Blibli, agar dapat masuk ke dalam laman (LKPP) atau pelbagai platform e-commerce.
“Dari 250 usaha mikro itu, ada sekitar 70 persen yang masuk ke laman LKPP,” kata Eddy.
Baca juga: Teten: Kemenkop dukung pengembangan kopi rakyat dari hulu ke hilir
Baca juga: Kemenkop usul koperasi bangun industri sawit rakyat
Baca juga: Kemenkop targetkan bangun enam rumah produksi bersama UMKM pada 2023
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: