Jakarta (ANTARA) - Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub Tatan Rustandi mengatakan bahwa kapasitas angkut penumpang (load factor) BisKita Trans Pakuan mencapai 77,19 persen pada bulan Mei 2022.

“Mereka yang kembali melakukan aktifitas padat seperti sebelum pandemi dan memilih angkutan umum masih banyak, kalau tidak banyak tentu tidak mungkin load factor BisKita naik sedrastis itu,” kata Tatan dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Tatan mengatakan, minat masyarakat Kota Bogor menggunakan layanan transportasi massal BisKita Trans Pakuan juga semakin meningkat.

Ia menyebut, peningkatan load factor BisKita Trans Pakuan cenderung terjadi setiap bulan sepanjang tahun berjalan 2022.

Pada bulan Januari 2022 tercatat load factor 43,8 persen kemudian selanjutnya meningkat berturut pada bulan Februari 2022 menjadi 47,37 persen, bulan Maret 2022 60,78 persen, bulan April 2022 61,33 persen dan Mei 2022 meningkat drastis menjadi 77,19 persen.

Dari 4 koridor layanan, selama bulan Mei 2022 menunjukkan koridor dengan rute terpanjang yang menghubungkan antara Terminal Bubulak hingga Ciawi tercatat melayani penumpang sebanyak 131.703 orang dengan load factor tertinggi di antara semua koridor, yaitu sebesar 121,43 persen.

Sementara itu koridor dengan rute Terminal Bubulak – Cidangiang telah melayani penumpang sebanyak 97.987 orang dengan load factor mencapai angka 80,19 persen. Selanjutnya Koridor Terminal Ciparigi – Stasiun Bogor selama bulan Mei mencatat load factor sebesar 76,14 persen (93.425 penumpang).

Adapun total penumpang koridor Terminal Parung Banteng - Air Mancur Bogor, jumlah penumpangnya mencapai 47.600 orang dengan load factor 37,51 persen.

"Peningkatan signifikan pada bulan Mei 2022 tentunya sejalan dengan kembalinya aktifitas dan mobilitas masyarakat seperti sebelum pandemi," ujarnya.

Lebih lanjut Tatan juga menyampaikan dalam perkembangannya hingga saat ini operasional layanan BisKita Trans Pakuan masih membutuhkan pembenahan. Salah satunya adalah penambahan halte dan rambu – rambu, khususnya di koridor Terminal Parung Banteng - Air Mancur Bogor.

“Penambahan halte ini akan semakin memberikan kemudahan akses bagi warga kota, sehingga jumlah penumpang akan semakin optimal,” katanya.

Oleh karena itu Tatan sangat berharap Pemerintah Kota Bogor dapat memberikan perhatian terhadap perlunya penambahan halte ini, mengingat hal tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Kota Bogor.

Sebagai informasi, BisKita Trans Pakuan merupakan layanan angkutan umum massal perkotaan berbasis bus (Bus Rapid Transit) di Kota Bogor yang diluncurkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.

Layanan ini merupakan bentuk subsidi Pemerintah Pusat dengan mekanisme Buy The Service (BTS) untuk pengembangan angkutan umum massal perkotaan di Bodetabek di mana Kota Bogor terpilih menjadi pilot project.

Sejak diluncurkan November 2021 hingga kini BisKita Trans Pakuan melayani 4 koridor dengan jumlah armada bus sebanyak 49 unit.

Baca juga: Bima Arya umumkan Trans Pakuan beroperasi kembali mulai Senin (17/1)
Baca juga: Dishub Bogor telaah permintaan 54 aset halte Perumda Trans Pakuan