"Selama syuting, saya pikir dia lebih dari sekadar pria berkaliber tinggi. Untuk adegan, dia tampil menyegarkan dan berbeda-beda, bahkan untuk take berulang-ulang," kata sutradara itu kepada media Korea, dikutip dari Yonhap, Jumat.
"Saya belum pernah merasakan hal ini dengan aktor lain sebelumnya. Saya terpukau dengan penampilannya dan penasaran bagaimana dia bisa melakukannya."
Baca juga: Song Kang Ho hingga Krystal akan tampil di film "Spiderweb"
Song Kang-ho menerima penghargaan Aktor Terbaik di Festival Film Cannes lewat akting sebagai Sang-hyun di film teranyar Kore-eda, drama keluarga yang mengisahkan perjalanan orang-orang yang mencari orangtua adopsi untuk bayi yang ditinggalkan di kotak bayi.
Ini adalah proyek Korea pertama untuk sang sutradara yang bekerjasama dengan pemeran-pemeran asal Negeri Ginseng, termasuk Bae Doo-na dan Lee Ji-eun alias bintang K-pop IU, serta Gang Dong-won.
Kore-eda, peraih penghargaan Palme d'Or di Cannes untuk film "Shoplifter" pada 2018, mengatakan kehadiran Song mencolok saat syuting adegan di mana Sang-hyun dan timnya menemukan bocah bernama Hae-jin dari panti asuhan lokal ikut menumpang van dan ingin bergabung dengan kelompok tersebut.
"Adegan itu saya ambil beberapa kali. Tapi di setiap adegan, reaksi Song berbeda dan dialognya selalu baru. Luar biasa," puji dia.
"Kalau film ini nanti dirilis dalam DVD, saya ingin memasukkan semua adegan itu agar penonton bisa menikmati penampilan Song."
Kore-eda juga turut berbahagia dengan penghargaan yang didapat sang aktor di Cannes. Itu adalah penghargaan Cannes pertama untuk Song Kang-ho meski dia membintangi film-film yang memenangi Cannes, termasuk "Parasite" dan "Thirst".
"Saya bahagia Song mendapat penghargaan. Sebagai sutradara, saya tak percaya bila dipuji, tapi bila aktor-aktor saya dapat penghargaan, saya selalu bahagia. Tak ada keraguan."
"Broker" adalah film kedua Kore-eda di mana pemeran utamanya membawa pulang penghargaan aktor terbaik di Cannes setelah "Nobody Knows" (2004) membuat Yuya Yagira jadi pemenang termuda dengan usia 14 tahun.
Sutradara Jepang itu mengaku tak masalah mendengar kritik tentang film yang menceritakan sekelompok penculik mencuri bayi dan menjualnya untuk diadopsi secara ilegal.
"Saya tidak mau membuat film yang jelas membuat batasan antara mana yang benar dan salah. Saya ingin menampilkan dunia di zona abu-abu," kata dia, merujuk kepada film "Shoplifters" yang menceritakan sekelompok pencuri bergabung menjadi keluarga yang tak konvensional.
"Jika plot tidak sesuai dengan ekspektasi penonton sejak awal, memang itu yang saya maksud," katanya.
Baca juga: Korea Selatan rayakan penghargaan sutradara dan aktor di Cannes
Baca juga: Hirokazu Kore-eda suguhkan drama perjalanan Korea lewat "Broker"
Baca juga: "Beban" Hirokazu Kore-eda sutradarai kumpulan aktor papan atas Korea