Kaltim peringkat dua pemprov dengan pendapatan tertinggi 2021
2 Juni 2022 23:07 WIB
Gubernur Kaltim Isran Noor (ke-2 dari kiri) bersama sejumlah kepala daerah penerima penghargaan Kemendagri RI (HO-Humas Pemprov Kaltim)
Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meraih penghargaan peringkat kedua dalam lima pemerintah daerah tingkat provinsi dengan realisasi pendapatan daerah tertinggi pada 2021 dari Kementerian Dalam Negeri.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam acara Penganugerahan Realisasi APBD dan Rakornas Keuangan Daerah Tahun 2022 di Jakarta, menurut keterangan tertulis dari Pemprov Kaltim, Kamis.
"Syukur alhamdulilah Kaltim bisa meraih penghargaan ini. Tentu ini harus jadi motivasi agar pendapatan Kaltim ke depan bisa lebih meningkat lagi,'" kata Gubernur Kaltim Isran Noor dalam keterangan tersebut.
Dia menjelaskan penilaian oleh Kemendagri dilakukan dengan melihat Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Daerah yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2021 dan sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pendapatan daerah Kaltim pada 2021 ditargetkan sebesar Rp9,58 triliun, kata Isran.
"Realisasi pendapatan tahun 2021 Rp10,22 triliun atau sebesar 106,57 persen (dari target). Persentase realisasi pendapatan daerah ini yang dinilai sebagai indikator," kata dia.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim Ismiati menambahkan bahwa penerimaan asli daerah (PAD) menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan realisasi pendapatan daerah tersebut.
"PAD kita berkontribusi 60 persen dari pendapatan daerah secara umum. Kalau PAD kita tidak naik, tidak mungkin kita bisa berada di posisi dua nasional," kata Ismi.
Lima provinsi yang meraih peringkat tertinggi nasional dalam realisasi pendapatan daerah adalah Gorontalo, Kaltim, Jawa Timur, Papua Barat dan Bengkulu.
Secara keseluruhan, ada 45 penerima penghargaan dalam berbagai kategori, masing-masing dipilih lima daerah terbaik.
Baca juga: Gubernur Kaltim ajak kepala daerah intensifikasi lahan pertanian
Baca juga: Kaltim kembali raih WTP pada laporan keuangan daerah 2021
Baca juga: Pemprov Kaltim terbitkan aturan terbaru PPKM
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam acara Penganugerahan Realisasi APBD dan Rakornas Keuangan Daerah Tahun 2022 di Jakarta, menurut keterangan tertulis dari Pemprov Kaltim, Kamis.
"Syukur alhamdulilah Kaltim bisa meraih penghargaan ini. Tentu ini harus jadi motivasi agar pendapatan Kaltim ke depan bisa lebih meningkat lagi,'" kata Gubernur Kaltim Isran Noor dalam keterangan tersebut.
Dia menjelaskan penilaian oleh Kemendagri dilakukan dengan melihat Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Daerah yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2021 dan sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pendapatan daerah Kaltim pada 2021 ditargetkan sebesar Rp9,58 triliun, kata Isran.
"Realisasi pendapatan tahun 2021 Rp10,22 triliun atau sebesar 106,57 persen (dari target). Persentase realisasi pendapatan daerah ini yang dinilai sebagai indikator," kata dia.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim Ismiati menambahkan bahwa penerimaan asli daerah (PAD) menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan realisasi pendapatan daerah tersebut.
"PAD kita berkontribusi 60 persen dari pendapatan daerah secara umum. Kalau PAD kita tidak naik, tidak mungkin kita bisa berada di posisi dua nasional," kata Ismi.
Lima provinsi yang meraih peringkat tertinggi nasional dalam realisasi pendapatan daerah adalah Gorontalo, Kaltim, Jawa Timur, Papua Barat dan Bengkulu.
Secara keseluruhan, ada 45 penerima penghargaan dalam berbagai kategori, masing-masing dipilih lima daerah terbaik.
Baca juga: Gubernur Kaltim ajak kepala daerah intensifikasi lahan pertanian
Baca juga: Kaltim kembali raih WTP pada laporan keuangan daerah 2021
Baca juga: Pemprov Kaltim terbitkan aturan terbaru PPKM
Pewarta: Arumanto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: