Belasan rekan korban penembakan Aceh mengungsi
6 Januari 2012 17:59 WIB
Korban Tembak di Aceh Tim medis memberikan pertolongan terhadap salah seaorang dari tiga korban tembak di RS Zainal Abidin, Banda Aceh, Kamis (5/1) malam. Tiga pekerja bangunan ditembak kelompok bersenjata di desa Aneuk Galong, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Kamis malam pukul 19.05 wib itu, yakni Gunoko 35), Sutikno 35) dan Agus Suwityo, satu kritis dan dua luka berat/ringan. (ANTARA/Ampelsa)
Banda Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 18 buruh bangunan dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang juga rekan korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) di simpang Aneuk Galong, Kecamatan Suka Makmur, mengungsi ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) setempat karena takut dan trauma mental.
"Sejak tadi malam setelah insiden penembakan kami telah mengungsi ke mapolsek, kami tidak berani lagi tinggal di tempat itu," kata seorang pekerja, Rois, di Aceh Besar, Jumat.
Didampingi lima rekannya, ia mengatakan, akan segera kembali ke daerah asal setelah penyidikan terkait insiden penembakan di tempat mereka kerja tuntas dilakukan aparat kepolisian.
"Kami berharap persoalan ini dapat segera dituntaskan, agar kami dapat segera pulang kampung untuk bertemu keluarga apalagi sanak kami disana sudah mengetahui insiden penembakan melalui media," kata warga kabupaten Demak itu.
Menurut dia, penembakan terhadap tiga rekannya yang terjadi pada Jumat (6/1) sekitar pukul 19.00 WIB itu dilakukan orang yang menggunakan jaket hitam dan memakai helm sementara satu orangnya menunggu diatas sepeda motor jenis bebek dipinggir jalan negara Banda Aceh-Medan.
Gunoko (30) merupakan korban pertama ditembus timah panas, Rois mengatakan pada saat itu korban sedang duduk di tangga setelah makan malam, tiba-tiba datang orang yang menggunakan jaket hitam dan memakai helm menembak di bagian kepalanya.
Mendengar suara tembakan dan gaduh dua korban lainnya yang berada diruang sebelah yakni Agus Suwityo (35) dan Sotiku Anas (25) bergegas menuju ke tempat Gunoko yang saat itu cuaca sedang diguyur hujan.
"Kemudian pelaku juga menembak Agus dan Anas, pada saat itu saya sudah tiarap dan juga mendengar satu tembakan lagi," katanya.
Menurutnya, Anas dan Agus sempat meminta pertolongan, namun tidak ada yang berani keluar bahkan warga yang sedang di warung yang berjarak sekitar empat meter dari lokasi itu juga tidak ada yang berani mendekat.
"Mereka berdua kemudian berlari menuju ke salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian untuk minta pertolongan, Agus terkena tembak di bagian rusuk dan Anas di bahu kanan, semoga mereka lekas sembuh," katanya dengan nada sedih.
Sebanyak 21 buruh bangunan dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah itu sejak tiga bulan lalu telah berada di Aceh untuk mencari nafkah.
(T.KR-IRW/E001)
"Sejak tadi malam setelah insiden penembakan kami telah mengungsi ke mapolsek, kami tidak berani lagi tinggal di tempat itu," kata seorang pekerja, Rois, di Aceh Besar, Jumat.
Didampingi lima rekannya, ia mengatakan, akan segera kembali ke daerah asal setelah penyidikan terkait insiden penembakan di tempat mereka kerja tuntas dilakukan aparat kepolisian.
"Kami berharap persoalan ini dapat segera dituntaskan, agar kami dapat segera pulang kampung untuk bertemu keluarga apalagi sanak kami disana sudah mengetahui insiden penembakan melalui media," kata warga kabupaten Demak itu.
Menurut dia, penembakan terhadap tiga rekannya yang terjadi pada Jumat (6/1) sekitar pukul 19.00 WIB itu dilakukan orang yang menggunakan jaket hitam dan memakai helm sementara satu orangnya menunggu diatas sepeda motor jenis bebek dipinggir jalan negara Banda Aceh-Medan.
Gunoko (30) merupakan korban pertama ditembus timah panas, Rois mengatakan pada saat itu korban sedang duduk di tangga setelah makan malam, tiba-tiba datang orang yang menggunakan jaket hitam dan memakai helm menembak di bagian kepalanya.
Mendengar suara tembakan dan gaduh dua korban lainnya yang berada diruang sebelah yakni Agus Suwityo (35) dan Sotiku Anas (25) bergegas menuju ke tempat Gunoko yang saat itu cuaca sedang diguyur hujan.
"Kemudian pelaku juga menembak Agus dan Anas, pada saat itu saya sudah tiarap dan juga mendengar satu tembakan lagi," katanya.
Menurutnya, Anas dan Agus sempat meminta pertolongan, namun tidak ada yang berani keluar bahkan warga yang sedang di warung yang berjarak sekitar empat meter dari lokasi itu juga tidak ada yang berani mendekat.
"Mereka berdua kemudian berlari menuju ke salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian untuk minta pertolongan, Agus terkena tembak di bagian rusuk dan Anas di bahu kanan, semoga mereka lekas sembuh," katanya dengan nada sedih.
Sebanyak 21 buruh bangunan dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah itu sejak tiga bulan lalu telah berada di Aceh untuk mencari nafkah.
(T.KR-IRW/E001)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012
Tags: