Produk mamin UMKM Indonesia diminati pengunjung pameran di Meksiko
2 Juni 2022 15:15 WIB
Arsip Foto - Pengusaha keripik Hari Mastutik menata produk buatannya di etalase toko keripik Momchips di Batu, Jawa Timur, Selasa (17/8/2021). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto.
Jakarta (ANTARA) - Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil menarik minat pengunjung di Expo Antad & Alimentaria 2022 di Guadalajara, Meksiko, yang berlangsung pada 16-19 Mei 2022.
Produk Indonesia yang berasal dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini berhasil meraup potensi transaksi hingga 2,3 juta dolar AS.
"Melalui pameran ini, diharapkan produk UMKM Indonesia akan semakin diminati dan terus berkembang di pasar Meksiko. Ini adalah salah satu bentuk dukungan nyata Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan UMKM Indonesia," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Meksiko Cheppy T Wartono lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Expo Antad & Alimentaria 2022 merupakan pameran sektor mamin terbesar di wilayah Amerika Selatan. Indonesia berpartisipasi di dua area, yaitu area internasional dan area nasional.
Di area internasional, terdapat kopi, mi instan, rendang siap saji, basreng, kulit ikan kering, kayu manis dan produk lainnya. Sedangkan, di area nasional, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City memfasilitasi importir Meksiko memperluas pemasaran produk yang diimpor dari Indonesia.
Partisipasi Indonesia dalam kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan ITPC Mexico City mendorong UMKM Indonesia memasuki pasar Meksiko.
“Selama ini, kami menghadapi tantangan yang cukup berat dalam mempromosikan produk mamin Indonesia di Meksiko. Salah satunya, karena kurang dikenalnya produk Indonesia. Namun, berkat upaya keras bersama, kini produk mamin Indonesia mulai diterima dan terus mengalami peningkatan permintaan,” terang Kepala ITPC Mexico City Husodo Kuncoro Yakti.
Selama pameran, lanjut Husodo, Indonesia berhasil meraih berbagai capaian yang menggembirakan. Produk biskuit dan wafer produksi Kokola Grup dari Indonesia diminati salah satu jaringan pasar swalayan besar di Meksiko.
Vertix Grup, selaku importir produk tersebut, berhasil membuat kesepakatan senilai 332 ribu dolar AS. Sementara, produk Mie Sejati dan beberapa produk yang dibawa oleh UMKM binaan BRI juga diminati oleh La Pasiega yang merupakan salah satu importir makanan di Meksiko. Tak ketinggalan, produk mi instan produksi UMKM Sindoro juga sangat diminati karena diproduksi tanpa menggunakan MSG.
“Selain itu, untuk lebih menarik minat pengunjung, kami juga memberikan sampel makanan dan kopi gratis. Kami juga menghadirkan cara lain untuk menikmati rendang, yaitu dikombinasikan dengan tortilla sebagai sumber karbohidrat utama di Meksiko. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia, yaitu Indonesia Spice Up The World yang mempromosikan rempah dari Indonesia,” jelas Husodo.
Sementara, BRI yang hadir di area internasional, memberikan kesempatan kepada 23 UMKM terkurasi dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengenalkan produknya di pasar Amerika Latin.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menerangkan dengan memfasilitasi UMKM ke pasar global, BRI berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan agar produk Indonesia semakin berkualitas dan berdaya saing.
“BRI sebagai agent of development akan terus mendorong UMKM naik kelas untuk go global dan mendapatkan buyer potensial yang dapat menunjang kemajuan bisnisnya,” tutup Amam.
Total perdagangan Indonesia-Meksiko pada periode Januari—Maret 2022 tercatat sebesar 472,32 juta dolar AS atau meningkat 29,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko sebesar 386,35 juta dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Meksiko sebesar 85,97 juta dolar AS.
Baca juga: Produk mamin RI catat potensi transaksi sembilan juta dolar di Spanyol
Baca juga: Pemerintah dorong investasi industri makanan minuman libatkan UMKM
Baca juga: Kemendag: Produk makanan dan minuman siap gebrak pasar Timur Tengah
Produk Indonesia yang berasal dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini berhasil meraup potensi transaksi hingga 2,3 juta dolar AS.
"Melalui pameran ini, diharapkan produk UMKM Indonesia akan semakin diminati dan terus berkembang di pasar Meksiko. Ini adalah salah satu bentuk dukungan nyata Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan UMKM Indonesia," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Meksiko Cheppy T Wartono lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Expo Antad & Alimentaria 2022 merupakan pameran sektor mamin terbesar di wilayah Amerika Selatan. Indonesia berpartisipasi di dua area, yaitu area internasional dan area nasional.
Di area internasional, terdapat kopi, mi instan, rendang siap saji, basreng, kulit ikan kering, kayu manis dan produk lainnya. Sedangkan, di area nasional, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City memfasilitasi importir Meksiko memperluas pemasaran produk yang diimpor dari Indonesia.
Partisipasi Indonesia dalam kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan ITPC Mexico City mendorong UMKM Indonesia memasuki pasar Meksiko.
“Selama ini, kami menghadapi tantangan yang cukup berat dalam mempromosikan produk mamin Indonesia di Meksiko. Salah satunya, karena kurang dikenalnya produk Indonesia. Namun, berkat upaya keras bersama, kini produk mamin Indonesia mulai diterima dan terus mengalami peningkatan permintaan,” terang Kepala ITPC Mexico City Husodo Kuncoro Yakti.
Selama pameran, lanjut Husodo, Indonesia berhasil meraih berbagai capaian yang menggembirakan. Produk biskuit dan wafer produksi Kokola Grup dari Indonesia diminati salah satu jaringan pasar swalayan besar di Meksiko.
Vertix Grup, selaku importir produk tersebut, berhasil membuat kesepakatan senilai 332 ribu dolar AS. Sementara, produk Mie Sejati dan beberapa produk yang dibawa oleh UMKM binaan BRI juga diminati oleh La Pasiega yang merupakan salah satu importir makanan di Meksiko. Tak ketinggalan, produk mi instan produksi UMKM Sindoro juga sangat diminati karena diproduksi tanpa menggunakan MSG.
“Selain itu, untuk lebih menarik minat pengunjung, kami juga memberikan sampel makanan dan kopi gratis. Kami juga menghadirkan cara lain untuk menikmati rendang, yaitu dikombinasikan dengan tortilla sebagai sumber karbohidrat utama di Meksiko. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia, yaitu Indonesia Spice Up The World yang mempromosikan rempah dari Indonesia,” jelas Husodo.
Sementara, BRI yang hadir di area internasional, memberikan kesempatan kepada 23 UMKM terkurasi dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengenalkan produknya di pasar Amerika Latin.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menerangkan dengan memfasilitasi UMKM ke pasar global, BRI berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan agar produk Indonesia semakin berkualitas dan berdaya saing.
“BRI sebagai agent of development akan terus mendorong UMKM naik kelas untuk go global dan mendapatkan buyer potensial yang dapat menunjang kemajuan bisnisnya,” tutup Amam.
Total perdagangan Indonesia-Meksiko pada periode Januari—Maret 2022 tercatat sebesar 472,32 juta dolar AS atau meningkat 29,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko sebesar 386,35 juta dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Meksiko sebesar 85,97 juta dolar AS.
Baca juga: Produk mamin RI catat potensi transaksi sembilan juta dolar di Spanyol
Baca juga: Pemerintah dorong investasi industri makanan minuman libatkan UMKM
Baca juga: Kemendag: Produk makanan dan minuman siap gebrak pasar Timur Tengah
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: