Humpuss raup pendapatan Rp363,33 miliar di kuartal I-2022
2 Juni 2022 13:34 WIB
Humpuss Intermoda Transportasi berhasil memperoleh laba bersih sebesar 3,36 juta dolar AS pada kuartal I-2022. ANTARA/HO-Humpuss.
Jakarta (ANTARA) - Emiten pelayaran PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) membukukan kinerja positif pada kuartal I-2022 di mana pertumbuhan pendapatan melesat dan membuat perseroan berbalik untung selama tiga bulan pertama tahun ini.
Direktur Utama HITS Kemal Imam Santoso menyampaikan hingga 31 Maret 2022, perseroan meraup pendapatan usaha mencapai 25,74 juta dolar AS atau setara Rp363,33 miliar (kurs Rp14.349 per dolar AS), melonjak 43,91 persen (yoy) dari 17,89 juta dolar AS atau sekitar Rp251,86 miliar (kurs Rp14.082 per dolar AS) pada periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan pendapatan yang signifikan memberikan dampak positif bagi sisi bottomline HITS. Hingga akhir Maret 2022, perseroan berhasil memperoleh laba bersih sebesar 3,36 juta dolar AS, di mana sebelumnya perseroan mencatat rugi bersih senilai 730.979 dolar AS pada kuartal I-2021," ujar Imam lewat keterangan di Jakarta, Kamis.
Peningkatan pendapatan perseroan masih ditopang oleh segmen bisnis jasa sewa kapal milik perseroan. Secara rinci, jasa sewa kapal gas alam cair memberikan kontribusi sebesar 7,78 juta dolar AS pada kuartal I-2022.
Selain menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi perseroan, jasa sewa kapal gas alam cair juga menjadi sub segmen bisnis dengan pertumbuhan terbesar, yakni sekitar 135,08 persen (yoy) dibandingkan dengan periode kuartal I-2021 dengan torehan 3,32 juta dolar AS.
Sementara itu, pendapatan segmen bisnis HITS lain seperti jasa pengelolaan kapal, jasa pengelolaan awak kapal dan pusat pelatihan awak kapal kompak tumbuh masing-masing 242,71 persen, 4,96 persen, dan 71,53 persen menjadi sebesar 930.984 dolar AS, 366.673 dolar AS, dan 93.204 dolar AS.
Catatan positif lain ditunjukkan pada posisi neraca keuangan perseroan. Total ekuitas tumbuh secara tahunan dari 63,53 juta dolar AS menjadi 67,64 juta dolar AS. Sementara total aset perseroan hingga akhir Maret 2022 tumbuh 2,42 persen menjadi sebesar 228,99 juta dolar AS.
Penguatan juga terlihat pada posisi kas dan setara kas HITS dengan torehan 22,67 juta dolar AS pada akhir Maret 2022. Pada periode tersebut, perseroan meraih arus kas operasi 6,66 juta dolar AS, arus kas investasi 3,39 juta dolar AS, serta arus kas pendanaan 480.137 dolar AS.
Di kesempatan yang sama, HITS tampak gencar melakukan aktivitas investasi dengan menggelontorkan dana hingga 3,39 juta dolar AS sepanjang periode tersebut, melonjak 34,37 persen (yoy) dari akhir Maret 2021.
Adapun anak usaha HITS yang merupakan emiten pelayaran LNG pertama di Indonesia, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menunjukan kinerja serupa. Perseroan sukses membalikkan rugi 2,02 juta dolar AS pada kuartal I 2021 menjadi untung 1,27 juta dolar AS pada tiga bulan pertama tahun ini.
Hal itu disebabkan oleh pendapatan yang meroket 140,82 persen (yoy) menjadi 10,45 juta dolar AS atau setara Rp149,95 miliar pada kuartal I 2022 dari 4,34 juta dolar AS atau sekitar Rp61,92 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Ke depannya kami akan terus meningkatkan kinerja operasional agar dapat memberikan manfaat terbaik bagi para pemegang saham kami dan juga bangsa Indonesia," kata Imam.
Baca juga: Prospek besar, bisnis maritim dinilai butuh perbaikan regulasi
Baca juga: INSA optimistis dunia pelayaran membaik di 2022
Baca juga: PT Pelindo Jasa Maritim siap dukung pelabuhan di Sumatera
Direktur Utama HITS Kemal Imam Santoso menyampaikan hingga 31 Maret 2022, perseroan meraup pendapatan usaha mencapai 25,74 juta dolar AS atau setara Rp363,33 miliar (kurs Rp14.349 per dolar AS), melonjak 43,91 persen (yoy) dari 17,89 juta dolar AS atau sekitar Rp251,86 miliar (kurs Rp14.082 per dolar AS) pada periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan pendapatan yang signifikan memberikan dampak positif bagi sisi bottomline HITS. Hingga akhir Maret 2022, perseroan berhasil memperoleh laba bersih sebesar 3,36 juta dolar AS, di mana sebelumnya perseroan mencatat rugi bersih senilai 730.979 dolar AS pada kuartal I-2021," ujar Imam lewat keterangan di Jakarta, Kamis.
Peningkatan pendapatan perseroan masih ditopang oleh segmen bisnis jasa sewa kapal milik perseroan. Secara rinci, jasa sewa kapal gas alam cair memberikan kontribusi sebesar 7,78 juta dolar AS pada kuartal I-2022.
Selain menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi perseroan, jasa sewa kapal gas alam cair juga menjadi sub segmen bisnis dengan pertumbuhan terbesar, yakni sekitar 135,08 persen (yoy) dibandingkan dengan periode kuartal I-2021 dengan torehan 3,32 juta dolar AS.
Sementara itu, pendapatan segmen bisnis HITS lain seperti jasa pengelolaan kapal, jasa pengelolaan awak kapal dan pusat pelatihan awak kapal kompak tumbuh masing-masing 242,71 persen, 4,96 persen, dan 71,53 persen menjadi sebesar 930.984 dolar AS, 366.673 dolar AS, dan 93.204 dolar AS.
Catatan positif lain ditunjukkan pada posisi neraca keuangan perseroan. Total ekuitas tumbuh secara tahunan dari 63,53 juta dolar AS menjadi 67,64 juta dolar AS. Sementara total aset perseroan hingga akhir Maret 2022 tumbuh 2,42 persen menjadi sebesar 228,99 juta dolar AS.
Penguatan juga terlihat pada posisi kas dan setara kas HITS dengan torehan 22,67 juta dolar AS pada akhir Maret 2022. Pada periode tersebut, perseroan meraih arus kas operasi 6,66 juta dolar AS, arus kas investasi 3,39 juta dolar AS, serta arus kas pendanaan 480.137 dolar AS.
Di kesempatan yang sama, HITS tampak gencar melakukan aktivitas investasi dengan menggelontorkan dana hingga 3,39 juta dolar AS sepanjang periode tersebut, melonjak 34,37 persen (yoy) dari akhir Maret 2021.
Adapun anak usaha HITS yang merupakan emiten pelayaran LNG pertama di Indonesia, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menunjukan kinerja serupa. Perseroan sukses membalikkan rugi 2,02 juta dolar AS pada kuartal I 2021 menjadi untung 1,27 juta dolar AS pada tiga bulan pertama tahun ini.
Hal itu disebabkan oleh pendapatan yang meroket 140,82 persen (yoy) menjadi 10,45 juta dolar AS atau setara Rp149,95 miliar pada kuartal I 2022 dari 4,34 juta dolar AS atau sekitar Rp61,92 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Ke depannya kami akan terus meningkatkan kinerja operasional agar dapat memberikan manfaat terbaik bagi para pemegang saham kami dan juga bangsa Indonesia," kata Imam.
Baca juga: Prospek besar, bisnis maritim dinilai butuh perbaikan regulasi
Baca juga: INSA optimistis dunia pelayaran membaik di 2022
Baca juga: PT Pelindo Jasa Maritim siap dukung pelabuhan di Sumatera
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: