Jakarta (ANTARA) - Pemilik "anabul" alias "anak bulu" disarankan untuk tidak membiasakan kucing peliharaan mereka makan pakan basah (wet food) terlalu sering. Dokter hewan Kurnia Suanda mengatakan, pakan basah sebaiknya dijadikan camilan atau sekadar "hadiah" yang diberikan sesekali, sementara makanan kering dijadikan hidangan utama.
"Jika terlalu terbiasa makan wet food, nanti malas makan kibble (pakan kering)," kata Kurnia beberapa waktu lalu.
Pakan kering untuk kucing terdiri dari potongan kecil yang kerap berbau amis, namun aroma dari pakan kering tidak terlalu semerbak seperti makanan basah untuk anabul. Aroma menyengat dari pakan basah inilah yang membuat hewan peliharaan lebih tertarik menyantapnya.
Baca juga: Vaksinasi anti rabies tekan risiko kematian pada "anak bulu"
Namun, nutrisi dalam makanan basah lebih sedikit dibandingkan kibble karena pakan basah mengandung air. Selain itu, terlalu sering menyantap makanan basah bisa menciptakan karang gigi pada mulut kucing, terutama mereka yang giginya tak pernah disikat.
Karang gigi akan membuat mulut si anabul jadi terasa tak nyaman dan pada akhirnya mengurangi nafsu makan. Seperti manusia, penyakit dari mulut bisa menyebar ke tubuh.
Aroma pakan kering memang tak terlalu menggiurkan dibandingkan makanan basah, namun kibble ini lebih praktis disimpan dan disajikan. Makanan kering bisa disimpan di tempat yang tertutup agar tak dirubung oleh semut, dan bisa dibawa secara mudah kemana-mana, termasuk bila pencinta hewan ingin memberikan makanan kepada kucing-kucing liar di jalan.
Jangan lupa untuk menyediakan air bersih yang diganti secara berkala agar anabul tetap sehat.
Baca juga: Dokter hewan sarankan tunggui "anabul" saat "grooming"
Baca juga: Studi: Kucing bisa mengenali nama sesama "anabul"
Baca juga: Kucing juga bisa "staycation" di Singapura
Pakan basah dan pakan kering, mana yang utama untuk kucing?
2 Juni 2022 11:31 WIB
Ilustrasi kucing (Pexels)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: