Kano, Nigeria (ANTARA News/AFP) - Tiga ledakan bom mengguncang kota Maiduguri dan Damaturu di Nigeria utara, Rabu (4/1), cuma beberapa hari setelah daerah tersebut dinyatakan berada dalam kondisi darurat, kata beberapa saksi mata dan personel militer.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa setelah serangan tersebut.

Dua warga sipil ditembak hingga tewas dalam satu kejadian terpisah, kata satu sumber rumah sakit.

Serangan itu adalah peristiwa pertama di daerah tersebut sejak Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat akhir pekan lalu di beberapa bagian negara yang dilaporkan menghadapi serangan oleh kelompok gerilyawan.

"Ada dua ledakan di daerah Mairi ... malam ini. Bahan peledak diletakkan di solokan dan diledakkan ketiga tak ada seorang pun di daerah tersebut," kata juru bicara satuan tugas khusus militer di Maiduguri,Letnan Kolonel Hassan Mohammed.

Ledakan itu terjadi tak jauh dari pusat bea-cukai, tapi Letkol Mohammed membantah pusat tersebut menjadi sasaran.

Di Damaturu, satu bom meledak di tempat minum terbuka yang terkenal di kalangan rakyat, tempat minuman lokal biasanya disajikan di pinggiran kota yang bernama Kandahar, kata seorang pelanggan tetap di sana.

"Ada suara ledakan keras ... yang membuat debu beterbangan ke segala penjuru. Ini diikuti oleh kekacauan ...," kata Henry Samuel melalui telepon dari Damaturu kepada AFP --yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Kamis.

"Jadi saya tak bisa mengatakan apakah ada korban jiwa atau tidak sebab saya lari segera setelah saya mendengar suara ledakan," katanya.

Seorang warga lain, Mamman Jika mengkonfirmasi ia mendengar suara ledakan yang berasal dari Kandahar.

Dalam serangan pertama sejak keadaan darurat diumumkan, tapi di luar daerah yang tercakup dalam dekrit itu, beberapa pria bersenjata menyerang satu pos polisi di negara bagian Jigawa, Nigeria utara, menewaskan seorang gadis remaja dan melukai seorang personel, Selasa larut malam (3/1).

"Beberapa pria bersenjata menembak secara membabi-buta ke dalam pos polisi dan terlibat baku tembak dengan personel kami, menewaskan seorang gadis remaja yang berusaha menyelamatkan diri dan melukai seorang polisi," kata Komisaris Polisi Jigawa, Hashimu Argungu.

Ia mengatakan satu bahan peledak yang dilemparkan ke dalam pos polisi gagal meledak.

Tak satu pihak pun mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut, meskipun kelompok Boko Haram sebelumnya dituduh sebagai pelaku aksi semacam itu.

(C003/A011)