Yogyakarta (ANTARA News) - Pondok Pesantren Al-Hikmah Dusun Sumberejo, Karang Mojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis didirikan Sekolah Tinggi Pendidikan Islam dengan kampus di pondok tersebut.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah Harun Al Rosyid di Yogyakarta, Kamis, mengatakan, rintisan sekolah tinggi itu atas kerja sama dengan Yayasan Pusat Dakwah dan Pendidikan Silaturahim Pecinta Anak Yogyakarta yang selama ini mengelola Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Muda di Yogyakarta.

"Rintisan ini diharapkan menjadi embrio perguruan tinggi yang didirikan ponpes di wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, STPI yang dirintisnya tersebut pada Tahun Akademik 2011-2012 sudah mulai menerima mahasiswa baru dan saat ini sudah tercatat sebanyak 31 mahasiswa yang mengikuti pendidikan dengan kampus di lingkungan ponpes tersebut.

"Sekolah tinggi ini membuka program Strata Satu (S1) Pendidikan Guru Raudlotul Athfal (PGRA) dengan lulusannya sebagai guru Taman Kanak-Kanak Islam atau Raudlotul Athfal dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),"katanya.

Ia mengatakan, Ponpes Al-Hikmah selain merintis sekolah tinggi itu, juga menyelenggarakan sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Pengelola ponpes ini menggratiskan biaya pendidikan baik pendidikan pesantren hingga di SMP, MA, dan SMK termasuk biaya kamar atau tempat tinggal," katanya.

Ia mengatakan, santri di Ponpes Al-Hikmah selain berasal dari Gunung Kidul dan DIY, juga datang dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Lampung, Jambi, Aceh, dan Papua.

"Jadi perbandingan santri adalah 40 persen berasal dari Gunung Kidul/DIY dan 60 persen dari luar DIY," katanya.

Ia menjelaskan, karena menggratiskan biaya pendidikan para santrinya, ponpes itu menjalankan kehidupan pesantren tersebut secara mandiri, ditambah bantuan sekolah Al Hikmah dari pemerintah.

"Pemerintah dan umat Islam memang memberikan bantuan bagi kelangsungan hidup ponpes ini. Namun, di sisi lain kami juga memiliki usaha sendiri di antaranya produksi roti, bengkel mobil reli, persewaan mobil, peternakan kambing, percetakan dan penerbitan," katanya.

(H008/M029)