Kabul (ANTARA News) - Tentara Amerika Serikat menghadapi mimpi buruk karena kesulitan memulangkan peralatan militernya yang senilai lebih dari 30 miliar dolar (Rp285 triliun) dari Afghanistan, kata pejabat tinggi AS seperti dikutip AFP.

"Saya selalu berharap Afghanistan adalah negara berpantai dan memiliki bandar besar dan akan sangat mudah, tapi ternyata tidak," kata pejabat itu pada jumpa pers merujuk sulitnya negara itu menarik pasukannya dari Afghanistan.

AS lalu menjajaki beberapa jalan keluar lain, termasuk mengangkut peralatan dengan pesawat ke pelabuhan besar.

"Biayanya jauh lebih murah daripada menerbangkan semua kembali ke Amerika Serikat atau Eropa," kata pejabat yang minta dirahasiakan itu. Dia menyatakan pemulangan puluhan kendaraan militer memerlukan lebih dari 30 miliar dolar AS.

"Kami tidak bisa menunggu musim panas 2014 untuk mengeluarkan semua dari sini. Kami harus mulai sekarang," katanya.

AS yang memimpin koalisi NATO mulai menarik pasukan tempurnya tahun lalu hingga 2014 mendatang.

"Kami menjajaki kemungkinan darat. Kami akan terus bekerja sama dengan Pakistan untuk melihat apakah kami dapat meningkatkan hubungan," kata pejabat itu.

Pejabat pelabuhan selatan Pakistan, Karachi, menyatakan kendaraan militer dan perbekalan NATO menumpuk di dermaganya.

Perlawanan Taliban Afghanistan menyengit dalam beberapa tahun belakangan di mana pada 2011 sebanyak 566 orang tentara asing tewas di sana, termasuk setidaknya 417 tentara AS. (*)


B002/Z002